Jumat 02 May 2014 21:52 WIB

Ical Dinilai Buruh Mampu Tingkatkan Kesejahteraan

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
 Massa buruh Sekretariat Bersama Buruh (Sekber Buruh) melakukan aksi peringatan hari buruh internasional di Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). (foto: Raisan Al Farisi)
Massa buruh Sekretariat Bersama Buruh (Sekber Buruh) melakukan aksi peringatan hari buruh internasional di Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Capres Golkar, Aburizal Bakrie (ARB), diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan buruh. Konsep negara kesejahteraan yang digulirkan Ical menjadi pembahasan di kalangan buruh.

"Intinya kita ingin peningkatan kesejahteraan," jelas buruh di kawasan industri Pulogadung, Cecep Hidayat, di Jakarta, Jumat (2/4). ARB diyakininya memiliki konsep itu, karena pengusaha tersebut pernah menjabat menkokesra. Tentunya, jelas Cecep, sudah ada strategi untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat umum, termasuk buruh.

Kemampuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menurutnya adalah mutlak dimiliki semua capres. Hal ini dinilainya sebagai isu yang sangat krusial, karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. "ARB harus punya tentunya," papar pria asal Garut ini.

Anggota Serikat Buruh Jakarta, Abdul Hakim, menyatakan Ical dapat meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya jika lebih sering mendekati buruh. Jumlah buruh sangatlah banyak. "Saya yakin pasti negara kesejahteraan bisa dibicarakan dan didiskusikan," jelasnya.

Buruh tentu menginginkan peningkatan kesejahteraan. Lebih dari itu, mereka juga menginginkan kehidupan yang layak. Siapapun capres terpilih, termasuk ARB, harus bisa mewujudkan itu.

Pengamat politik Konsep Indonesia (Konsepindo) Research and Consultant, Budiman, menyatakan buruh dipastikannya menginginkan peningkatan kesejahteraan. Kepentingan mereka berkutat pada peningkatan upah dan kehidupan layak.

"Bagi ARB, itu harus dilakukan, karena itu hak buruh dan kewajiban negara," jelasnya. Namun demikian, pihaknya menyarankan ARB untuk lebih maksimal terjun mendekati buruh untuk membangun suasana kekeluargaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement