Jumat 02 May 2014 20:31 WIB

Duh! Surabaya Terancam Krisis Listrik

Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur khawatir masyarakat di Surabaya terancam krisis listrik karena sampai sekarang perusahaan tersebut sulit memasang sejumlah gardu listrik di berbagai titik di Kota Pahlawan.

"Kami prediksi pasokan listrik di Surabaya pada bulan ini akan mengalami krisis. Jika situasi itu berlanjut dapat memicu pemadaman bergilir hingga pemadaman listrik total," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Arkad Matulu, di Surabaya, Jumat (2/5).

Padahal dari sisi ketersediaan saat ini Jatim mencatatkan surplus daya mencapai 2.400 Mega Watt (MW). Namun besaran pasokan tersebut juga tidak bisa digunakan untuk menyelamatkan Surabaya dari ancaman krisis energi listrik.

"Penyebab krisis listrik, lebih dipicu sulitnya kami melakukan penambahan gardu induk. Bahkan, sejak tahun 2010 tidak ada lagi penambahan gardu induk di Surabaya," ujar Matulu.

Sementara,  beberapa gardu induk sudah mengalami kelebihan kapasitas yang mencapai di atas 80 persen. Contoh, Gardu Induk di Tandes, Undaan, Kenjeran, Sukolilo, dan Wonokromo. Seluruh gardu itu bisa dikatakan sudah di ambang kapasitas.

"Tapi sekali lagi, penambahan gardu induk tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan lahan," kata Matulu.

Walau begitu PLN tetap berupaya meminimalkan pemadaman listrik bergilir dengan berbagai langkah di antaranya menambah jumlah gardu induk seperti di Kalisari, Simogunung, Kedinding dan Sambikerep.

"Kami harap penambahan tersebut dan juga pembangunan beberapa saluran tegangan tinggi bisa menjadi alternatif membebaskan Surabaya dari ancaman krisis listrik," ujar Matulu.

Di sisi lain, pembangunan sejumlah infrastruktur tersebut juga tidak berjalan dengan baik karena terhambat sulitnya pembebasan lahan dan perusakan tapak "tower". Selain itu, belum adanya kesepahaman dengan pengembang yang terlewati jaringan.

"Kami akan membicarakan situasi ini dengan Wali Kota Surabaya agar menemukan solusi terbaik. Misalnya untuk menyelesaikan proyek yang 'Commersial Operation Date/COD'-nya berjalan pada tahun 2015," kata Matulu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement