REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peringatan Hari Buruh Se-dunia 1 Mei hari ini diperingati oleh para buruh seluruh lndonesia. Di Jakarta, titik kumpul buruh berawal di Bundaran Hotel Indonesia.
Ratusan ribu buruh dari berbagai daerah yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berkumpul di Bundaran HI dalam memperingati hari buruh. Selain berkumpul, dalam aksinya mereka juga menyuarakan 10 tuntutan buruh untuk kesejahteraan para buruh.
Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers sebelum aksi mengatakan peringatan hari buruh se-dunia menjadi momentum bagi para buruh untuk menuntut kesejahteraan para buruh. Ada 10 tuntutan bagi para buruh yang poinnya masih seputar upah minimum dan penghapusan sistem kerja outsourcing.
"Kami (para buruh) meminta kenaikan upah minimum sebesar 30 persen dan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebanyak 84 item,"ujar Said dalam konferensi persnya, Kamis (1/5).
Tuntutan para buruh antara lain, meminta kenaikan Upah Minimum sebesar 30 persen, penghapusan penangguhan upah minimum, penghapusan sistem outsourching, menuntut jaminan kesehatan bagi para buruh digratiskan, jaminan pensiun para buruh, dan pengangkatan guru honorer sebagai pegawai tetap.
Said juga mengatakan dalam aksi menyuarakan tuntutannya para buruh yang berasal dari Jabodetabek akan melakukan longmarch dari bundaran HI menuju Istana Negara dan berakhir di Gelora Bung Karno.
"Pukul 10 para buruh akan bergerak menuju Istana Negara, disana mereka akan menyuarakan aksinya. Lalu jam 1 siang kita akan kembali bergerak ke titik terakhir di Stadion Gelora Bung Karno," ujar Said.
Lebih lanjut Said mengatakan para buruh akan terus menyuarakan tuntutannya kepada pemerintah termasuk kepada para kandidat calon presiden 2014. Siapapun capres yang bersedia melakukan kontrak politik terhadap tuntutan para buruh, akan didukung secara penuh oleh serikat para buruh.
"Kita telah melakukan pendekatan kepada para capres. Yang terpenting bagi kita siapa dari mereka yang dapat memenuhi tuntutan para buruh," ujar Said.
Saat ini para buruh yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang sedang bergerak menuju Istana Negara sebelum akhirnya kembali ke GBK.