REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Buruh di DIY akan mendesak calon presiden periode 2014-2019 untuk memperjuangkan tuntutan buruh. Tuntutan ini akan disuarakan dalam peringatan hari buruh atau kerap dikenal sebagai May Day setiap 1 Mei ini.
''Peringatan May day yang jatuh Kamis (1/5) ini akan kami jadikan sebagai momentum untuk mendesak calon presiden yang akan datang untuk berani memperjuangkan tuntutan buruh,''kata Sekjen Asosasi Buruh Yogyakarta (ABY) Kirnadi, Rabu (30/4).
Ada banyak tuntutan dari ABY yakni jaminan pensiun bagi buruh, jaminan kesehatan, upah layak, dan lainnya. Hal ini berlaku kepada semua Capres. Kaum buruh akan terbuka terhadap siapapun Capres yang dengan lantang berani menyejahterakan buruh sebagai agenda utama pemerintahan masa mendatang.
''Siapa pun yang akan menjadi pemimpin nanti, kami desak keberaniannya untuk menjamin tuntutan kami ini bisa terealisasi,''jelas Kirnadi.
Tuntutan kesejahteraan buruh, kata dia menambahkan, akan disampaikan saat aksi Peringatan Hari Buruh, Rabu (1/5), di halaman DPRD DIY. Kaum buruh di DIY yang akan turun ke jalan menyuarakan aspirasinya diperkirakan berjumlah sekitar 2000 orang.
Menurut Kirnadi, Capres yang berpihak kepada kaum buruh tentu akan bersifat adil. Dia pasti menolak sistem outsourcing yang masih menjadi musuh kaum buruh. ''Penghapusan sistem outsourcing menjadi salah satu tema tuntutan kami dan akan kami sampaikan di Gedung DPRD DIY,''ujarnya.
Dalam memperingati May Day, kaum buruh di DIY menggelar kegiatan 'Buruh Fiesta' berupa kegiatan jalan sehat yang start dan finish di Gedung DPRD DIY, dengan memperebutkan hadian utama dua sepeda motor. Di samping itu di Gedung DPRD DIY juga diadakan donor darah. Dalam kegiatan yang berlangsung pukul 06.00-12.00 ini juga akan disampaikan aspirasi para buruh.