Selasa 29 Apr 2014 18:51 WIB

Potensi Energi Terbarukan Belum Tergarap Optimal

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Panel Surya (ilustrasi)
Foto: MATOA. ORG
Panel Surya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Pemanfaatan sumber energi yang terbarukan menjadi isu penting guna mengantisipasi krisis energi listrik di masa mendatang. Ini terkait dengan masih banyaknya potensi energi yang belum dimanfaatkan sebagai penopang kebutuhan energi nasional.

 

Pakar energi listrik Universitas Diponegoro (Undip), Hermawan mengatakan, salah satu sumber energi yang cukup potensial adalah energi surya.

 

Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Undip ini menambahkan, energi surya sangat potensial untuk dioptimalkan dalam menambah kapasitas penyediaan listrik di Indonesia. “Sebab Indonesia berada di kawasan garis katulistiwa, yang mendapatkan pancaran sinar matahari cukup banyak,” jelasnya, Selasa (29/4).

 

Energi surya di negeri ini, jelasnya, sangat roduksi tenaga listrik model fotovoltaik guna menambah kapasitas listrik nasional.

Sebenarnya, kata hermawan, pemanfaatan fotovoltaik sudah diatur dalam Peraturan Direksi PT PLN namun aplikasinya banyak kendala. Salah satunya karena komponen fotovoltaik ini masih didatangkan dari luar negeri dan sehingga biaya untuk membuatnya masih mahal.

 

“Banyak manfaat penggunaan tenaga surya tersebut, yakni mengurangi pemakaian listrik yang berasal dari PLN serta dapat menurunkan temperatur di dalam ruangan,” ujarnya.

 

Terkait hal ini, masih kata Hermawan, yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah mendorong tumbuhnya industri fotovoltoik. Sehingga sarana pemanfaatan energi surya ini biayanya bisa murah. “harapannya, pemanfaatan energi surya dapat dioptimalkan,” tambahnya.

 

Sebelumnya pertumbuhan konsumsi listrik di Jawa Tengah per tahun terus meningkat mencapai 10 persen. Jika tidak diimbangi dengan pembuatan pembangkit baru atau penciptaan energi terbarukan, tahun 2017 di Jawa Tengah mengalami krisis listrik yang berpotensi terhadap pemadaman bergilir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement