Selasa 29 Apr 2014 11:40 WIB

Jabar Perlu Ruas Jalan Utama Baru

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Proyek pembangunan jalan. Ilustrasi
Proyek pembangunan jalan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--DPRD Jawa Barat meminta pemerintah melakukan percepatan dalam perbaikan dan pembangunan jalan di sejumlah kawasan di Jawa Barat. Sebab, selain telah mengalami kerusakan, sejumlah kawasan di Jabar ini pun menjadi jalur penghubung antar provinsi yang saat ini sangat padat dilalui kendaraan.

Menurut Anggota Komisi D DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari,  kondisi jalan nasional di jalur tengah Jabar cukup memperihatinkan. Kondisi ini, sering menimbulkan kemacetan dan kecelakaan bagi penggunanya.

"Masyarakat banyak yang mengeluhkan (jalan nasional) di jalur tengah. Apalagi di musim hujan sekarang ini," kata Ineu di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Selasa (29/4).

Ineu mengatakan, Komisi D DPRD Jabar telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal itu. Selain tingkat kemantapan jalan, Jabar memerlukan pembangunan sejumlah ruas jalan baru. Hal ini, tidak terlepas dari tingginya arus kendaraan yang melintasi sejumlah kawasan di Jabar, seperti jalur pantai utara, jalur tengah, dan selatan. Terlebih, kata Ineu, setiap arus mudik lebaran tiba, jalur-jalur tersebut banyak dilalui pemudik.

"Jadi selain meningkatkan kemantapan jalan, kami pun meminta agar dibangun sejumlah jalan baru. Arus mudik tidak lama lagi," katanya.

Ineu berharap, pembangunan jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya menjadi salah satu proyek yang harus segera direalisasikan. Karena, tingkat kemacetan di jalur selatan itu sudah memperihatinkan. "Tidak hanya ketika mudik saja. Sekarang setiap musim libur dan akhir pekan, di Nagreg, Gentong, pasti macet," katanya.

Di samping itu, Ineu pun berharap pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang kini tengah berjalan bisa segera selesai. "Ya, karena itu juga merupakan arus utama yang sangat dibutuhkan masyarakat, untuk berbagai aktivitas, seperti perekonomian dan arus mudik juga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement