REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan bertolak ke Korea Selatan dalam dua hari ke depan untuk menemui perwakilan dari Bank Dunia dalam berburu dana hibah. Kali ini, perburuan dana hibah dilakukan untuk merealisasikan rencana Bandung Teknopolis yang digagasnya.
Dia mengatakan, rencana Bandung Teknopolis tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, butuh dana triliunan rupiah dalam mewujudkannya. Maka, perlu adanya dana dari non APBD untuk merealisasikannya.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku, diundang Bank Dunia terkait pembiayaan infrastruktur metropolitan. Dia mengaku akan mempresentasikan konsep Bandung Teknopolis di hadapan Banh Dunia. "Kalau pakai APBD saja tidak mungkin (cukup). Kita sharing konsep," katanya.
Dia menambahkan, kehadirannya di negeri ginseng tersebut juga atas undangan Wali Kota Seoul, Korea Selatan. Kabarnya, kata dia, ada dana hibah dari pemerintah Korea terkait revitalisasi sungai yang mencapai Rp 30-40 miliar. "Kita mau minta untuk revitalisasi Sungai Cikapundung dan sungai-sungai lain," ujarnya.
Jika dana hibah nantinya cair, Emil berharap pencairan tersebut bisa dilakukan secara bussiness to bussiness. Sebab, dengan itu pencairan akan lebih cepat tanpa melalui pemerintah pusat. "Kalau saya pengennya cepat," ujarnya.