Selasa 29 Apr 2014 08:05 WIB

Apindo Minta Jalan di Lampung Diperbaiki

Rep: Mursalin Yasland/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jalan rusak, ilustrasi
Foto: Republika/Musiron
Jalan rusak, ilustrasi

REPUBLIKA.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ruas jalan negara (lintas) dan provinsi di wilayah Lampung saat ini dalam kondisi rusak parah. Asosiasi Pengusaha Indonesia (apindo) Lampung mendesak gubernur Lampung yang akan datang memprioritaskan perbaikan jalan rusak tersebut agar pereknomian dan iklim investasi di provinsi ini menggeliat.

"Jangan dulu memikirkan dan melaksanakan program-program besar, perbaiki dulu jalan rusak di depan mata kita ini, agar lalu lintas lancar dan perekonomian rakyat dan iklim usaha jalan," kata Ketua Apindo Lampung, Yusuf Kohar di Bandar Lampung, Selasa (29/4).

Menurut dia, selama ini elit di Lampung hanya mampu memimpikan program nasional yang seakan jauh menyentuh kebutuhan rakyat. Padahal, persoalan di depan mata yang menjadi kebutuhan mendesak terpinggirkan. Jalan lintas provinsi dan jalan provinsi penghubung antardaerah di Lampung, saat ini sudah tidak layak lagi dilalui.

Ia mengatakan perbaikan infrastruktur dan pembukaan akses jalan baru akan menambah ruang gerak pemilik usaha yang ada agar tidak hengkang dari daerah. Selain itu, dengan adanya infrastruktur yang memadai, akan menjadi gairah baru suasana iklim usaha lokal untuk mendatangkan investor masuk ke Lampung.

Mengenai jalan tol Lampung dan jembatan Selat Sunda yang sampai sekarang belum jelas keberlangsungannya, ia menanggapi persoalan tersebut belum menjadi prioritas. Saat ini, ia berharap gubernur baru Lampung nanti, memiliki visi untuk menyejahterakan rakyat dengan program perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, menciptakan iklim usaha yang bergairah.

Kepada gubernur yang akan datang, ia akan tetap kritisi bila ada programnya yang tidak sejalan dengan kebutuhan rakyat. "Saya berharap agar gubernur dapat menjalankan program dan proyek di satuan kerja pemprov sesuai dengan perencanaan. Jangan menyimpang dari itu," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement