Selasa 29 Apr 2014 04:02 WIB

WNI di Jeddah Diduga Terkena Virus Corona

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Fernan Rahadi
Virus Corona (ilustrasi)
Foto: IST
Virus Corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama NA (61 tahun) yang tinggal di Jeddah diduga terkena Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV).

Pasien tersebut masuk rawat di RS King Saudi Jeddah sejak  20 April lalu dengan dugaan terinfeksi virus MERS/flu corona. Ia bukan jamaah umrah dan sudah lama tinggal di Arab Saudi.

''Saya malam ini (Rabu, 28/4) sudah bicara langsung dengan Dirjen Aspasaf Kemenlu, dan baru saja sudah dihubungi Dubes Republik Indonesia di Arab Saudi dan dikonfirmasi bahwa memang ada pasien‎ ini. Saya akan follow up ketat hal ini,'' kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektroniknya yang dikirim ke Republika, Senin (28/4) malam.

Menurut Tjandra, sehubungan berita 'WHO office sounds alarm as MERS cases push higher', maka ada lima hal penting yang terjadi: Pertama, kasus MERS CoV selain hanya Jeddah (yang merupakan kota transit jamaah umrah), kini juga dilaporkan kasus di Mekah dan Medinah yang merupakan kota-kota utama ibadah umrah. Untuk Indonesia, ini tentu jadi amat penting karena semua adalah kota yang dikunjungi jamaah umrah Indonesia.

Kedua, kasus penularan pada petugas kesehatan di RS terus terjadi‎ dari pasien yang dirawat. Dalam hal ini tentu perlu pengamatan penting tentang pola penularan antar manusia, yang umrah (WN Turki) yang baru datang dari Arab Saudi. Sebelumnya sebagian besar kasus hanya pada masyarakat umum warga setempat, atau pengunjung yang bukan jamaah umrah.

Keempat, untuk Asia Tenggara, selain kasus di Malaysia maka dilaporkan juga ada kasus di Filipina yang sedang dalam pengawasan, artinya kasus di Asia Tenggara bertambah. Negara lain yang baru-baru ini juga melaporkan antara lain: Yunani, Yordania, Perancis (yang bahkan melaporkan 'limited human to human transmission') dan lain-lain.Dengan makin banyaknya negara maka kewaspadaan kemungkinan terjadinya pandemi di dunia menjadi penting dan menjadi perhatian WHO.

Kelima, ada peningkatan bermakna kasus di Uni Emirat Arab (UEA). Seperti diketahui bahwa di UEA dan Arab Saudi ‎banyak WNI yang bekerja, yang tentu harus diwaspadai. ‎

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement