Senin 28 Apr 2014 23:47 WIB

Ayah Korban Pembunuhan oleh Pacar Tahu Anaknya Meninggal dari Facebook

Pembunuhan. Ilustrasi
Foto: AP
Pembunuhan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Indarto, ayah orang tua siswi korban pembunuhan di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, berharap agar pihak berwajib menangkap dan menghukum seberat-beratnya pelaku pembunuhan anaknya.

Kasus pembunuhan itu terjadi pada Minggu (27/4), dengan korban Eka Fitriyani (16).

Pantauan Antara di rumah duka, Senin, isak tangis mewarnai kediaman Indarto di Taman Sari saat rombongan keluarga asal Kota Bandar Lampung tiba untuk melayat sekitar pukul 15.00 WIB.

Indarto yang sehari-hari bekerja sebagai sopir sales minuman ringan tersebut mengaku tidak menyangka buah hati kesayangannya yang baru tumbuh dewasa tiba-tiba meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, dengan 34 tusukan di bagian perutnya.

Menurut Indarto, seperti biasa korban pada Minggu pagi pamit mau olahraga ke Taman Kota Baturaja bersama teman-teman sekolahnya. Lalu, sekitar pukul 10.00 WIB, Eka pulang ke rumah diantar pacarnya.

"Saya tidak tahu siapa nama pacarnya, dan setiba di rumah korban langsung memasak mie instan karena lapar sehabis berolahraga," katanya.

Kemudian, sekitar pukul 11.00 WIB, korban ditelepon teman perempuannya yang mengajak pergi keluar.

"Eka pamit keluar mau ke rumah temannya di Talang Jawa sekitar pukul 12.00 WIB," ujarnya.

Setelah itu, kata Indarto, keluarganya kehilangan kontak dengan Eka, karena nomor telepon genggamnya dalam keadaan tidak aktif.

"Kami sangat panik, sebab sampai sore korban tak kunjung pulang," katanya.

Pihak keluarga sendiri baru tahu tentang musibah yang dialami putrinya itu saat membaca facebook korban.

"Rasanya dunia ini mau runtuh, saya awalnya sempat tidak percaya kalau Eka sudah meninggal dunia, tetapi setelah dicek ke kamar mayat RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja, ternyata mayat yang ditemukan warga di Jalan Lingkar Kurup, Kecamatan Lubuk Batang itu memang anak saya," katanya.

Indarto berharap polisi cepat menangkap pelaku pembunuhan itu dan menghukumnya seberat mungkin, sehingga bisa memberikan efek jera bagi yang lain agar tidak sembarangan menghilangkan nyawa orang lain.

"Kami serahkan sepenuhnya masalah ini kepada pihak berwajib. Jenazah Eka sendiri sudah dikebumikan di TPU Erkas sekitar pukul 14.00 WIB," ujarnya.

Sementara, Kepala SMPN 13 OKU Nurin Dones didampingi Wakilnya Kesiswaan Adolf Bastian, membenarkan bahwa Eka adalah murid di sekolahnya.

"Korban sudah mendekati kelulusan dan sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional," katanya.

Menurut Nurin, selama tiga tahun menjadi siswanya, Eka dikenal pendiam dan tidak banyak ulah.

"Korban selama ini juga dikenal suka pakai baju muslimah saat bersekolah. Eka anaknya pendiam dan berprestasi di sekolah," ujarnya.

Nurin mengatakan, guna kepentingan penyelidikan, beberapa orang teman sekelas Eka, termasuk ketua kelas bernama Edo, saat ini sudah dipanggil pihak kepolisian untuk diperiksa sebagai saksi.

"Kami berharap pelakunya cepat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," kata dia.

Kapolres OKU AKBP Mulyadi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya saat ini sudah memanggil tiga orang teman sekelas korban untuk diperiksa sebagai saksi.

"Saat ini kami masih terus mendalami kasus ini dengan harapan kasusnya bisa cepat terungkap," kata Kapolres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement