Ahad 27 Apr 2014 17:28 WIB

Aher: Jika Bisa Koalisi dengan Cawapres dari PKS, Mengapa Tidak?

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Mansyur Faqih
 Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan diwawancarai awak media usai melakukan pencoblosan di TPS 1 Keluarahan Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (9/4). (Republika/Edi Yusuf)
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan diwawancarai awak media usai melakukan pencoblosan di TPS 1 Keluarahan Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (9/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak menutup kemungkinan untuk mengusulkan salah satu kader mereka menjadi cawapres pada pilpres 2014. Wacana itu mengerucut saat majelis syuro menggelar rapat evaluasi hasil pileg dan menghadapi pilpres 2014 di Jakarta, Ahad (27/4).

Sebelumnya, Partai Gerindra dan beberapa parpol lainnya dikatakan telah mengadakan komunikasi dengan PKS terkait rencana pembangunan koalisi untuk lima tahun mendatang. Jika terwujud, koalisi ini nantinya juga akan digunakan sebagai kekuatan untuk mengusung capres dan cawapres pada pilpres 2014. 

"Kami realistis saja. Jika memungkinkan berkoalisi dengan mengusung cawapres dari PKS, mengapa tidak? Tentu kami lebih memilih itu daripada koalisi tanpa mengusung cawapres (dari PKS)," ujar anggota Dewan Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan (Aher), kepada wartawan di Jakarta, Ahad (27/4).

Menurutnya, sebelum pileg digelar pada 9 April lalu, PKS telah lebih dulu memberi mandat kepada tiga orang kadernya untuk menjadi bakal capres dalam ajang Pemilihan Raya (Pemira). Mereka adalah Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Heryawan sendiri. 

Namun, hasil hitung cepat pileg menunjukkan perolehan total suara nasional PKS jauh dari presidential threshold. Sehingga sulit rasanya untuk melanjutkan wacana pencapresan mereka pada pilpres mendatang.  

Saat ditanya apakah Heryawan siap untuk diusulkan menjadi cawapres, Gubernur Jawa Barat itu mengatakan keputusan ada di tangan Majelis Syuro. "Siap tidak siap, itu tergantung penugasan atau mandat dari Majelis Syuro," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement