Ahad 27 Apr 2014 14:53 WIB

Perkebunan Teh Direhabilitasi

Kebun Teh  (Ilustrasi)
Foto: dok.Republika
Kebun Teh (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersiap  merehabilitasi perkebunan teh. Hal ini agar produksi teh membaik dari segi kualitas dan volume.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Gamal Nasir mengatakan pemerintah menyiapkan bibit, pupuk dan pestisida. Sebanyak 10,5 juta bahan tanam unggul dari Pusat Penelitian Teh dan Kina disiapkan untuk upaya ini.  Rehabilitasi diprioritaskan untuk membenahi perkebunan teh rakyat.

Anggaran untuk rehabilitasi perkebunan teh tahun ini mencapai Rp 50 miliar. Kini anggaran sudah disalurkan ke daerah-daerah produsen teh nasional. "Sudah ada anggarannya, dari awal kami rancang di APBN dan akan segera disalurkan," kata Gamal akhir pekan ini.

Produksi teh nasional dikatakan menurun dari selama enam tahun terakhir. Padahal teh milik Indonesia sempat berjaya di masa lalu. Kini mayoritas perkebunan teh rakyat yang tersisa adalah yang sudah berusia tua dengan kualitas di bawah standar.

Luas kebun teh yang akan dibenahi mencapai 3.200 hektare (ha). Sedangkan luas perkebunan teh yang akan direhabilitasi mencapai 1500 ha. Lalu pemerintah juga mengupayakan intensifikasi pada kebun seluas 1700 ha. Kegiatan ini akan diawali di Purwakarta, Bandung Barat, Sukabumi, Garut dan Cianjur. Sentra pengembangan teh terbesar berada di Jawa Barat  sebesar 95.496 ha setara dengan 77,6 persen produksi teh nasional."Kita mulai dari Jawa Barat dan akan merambah ke daerah lain," kata Gamal.

Tahun depan, pemerintah berencana menambah anggaran untuk pembenahan kebun teh lanjutan sebesar Rp 100 miliar. Upaya ini diperlukan agar teh Indonesia bisa kembali bersinar.

Luas perkebunan teh saat ini mencapai 122.206 ha dengan produksi 145.475 ton. Area tersebut meliputi perkebunan rakyat sebesar 56.256 ha (46,03 persen), perkebunan besar negara sebesar 38.103 ha (32,18 persen) dan perkebunan besar swasta sebesar 27.845 ha (22,79 persen).

Direktur Eksekutif Dewan Teh Indoensia Sultoni Arifin menyambut baik upaya pemerintah memperbaiki kondisi perkebunan teh nasional. Selama ini permasalahan komoditas teh berputar pada harga yang rendah dan areal kebun yang semakin berkurang. Ia pun berharap pemerintah juga membuat strategi pemasaran agar teh Indonesia lebih dikenal di dunia.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement