Jumat 25 Apr 2014 09:31 WIB

Harga Cabai Tak Stabil, Petani 'Menangis'

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Petani Cabai (ilustrasi)
Foto: informasi-budidaya.blogspot.com
Petani Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Para petani di Kabupaten Sukabumi mengeluhkan tidak stabilnya harga cabai merah. Pasalnya, kondisi tersebut menyebabkan para petani mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini misalnya dirasakan petani di Kampung Bale Kambang RT 09 RW 03, Desa Pasir Datar Indah, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.

''Harga cabai saat ini hanya Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram,'' ujar salah seorang petani di Bale Kambang, Jajang (34 tahun).

Padahal terang dia, pada saat menanam beberapa bulan lalu harganya masih mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Sehingga ada penurunan harga yang cukup drastis dibandingkan sebelumnya. Fenomena ini lanjut Jajang menyebabkan para petani mengalami kerugian. Terlebih, biaya produksi lebih besar dibandingkan harga di pasaran saat ini.

Diakui Jajang, awalnya petani bersemangat untuk menanam cabai merah karena harganya tinggi. Namun, pada saat panen harga cabai turun drastis karena pasokan barang melimpah di pasaran. Menurut Jajang, kondisi ini menyebabkan para petani enggan kembali menanam cabai merah. Mereka khawatir ketidakpastian harga mengakibatlan kerugian pada petani.

''Kini para petani beralih menanam tomat dan kol,'' terang Jajang. Komoditas tersebut dinilai relatif lebih stabil harganya dibandingkan cabai.

Dikatakan Ojang, dengan menanam tomat para petani masih bisa mendapatkan keuntungan. Namun, penanaman tetap harus diimbangi dengan sistem perawatan yang baik agar tidak terkena serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT).

Petani lainnya Oleh Solehudin (53) menuturkan, dia juga berencana menanam tomat menjelang musim kemarau ini. Luas areal yang akan ditanami mencapai sekitar dua ribu meter persegi. ''Untuk cabai, saya belum mau tanam,'' ungkap Oleh. Alasannya sama dengan petani yang lain karena terkendala harga tidak stabil.

Oleh juga mengkritisi kebijakan pemerintah yang melaukan impor ketika harga di pasaran naik. Akibatnya, harga di pasaran turun dan merugikan para petani di daerah. Ke depan lanjut Oleh, para petani berharap pemerintah bisa menjamin kestabilan harga cabai. Sehingga para petani bersemangat untuk menanam cabai merah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat menerangkan, sentra tanaman cabai di Sukabumi terdapat di 17 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Kadudampit, Cidadap, dan Simpenan. Luasan areal tanaman cabai hingga 2013 lalu mencapai 1.235 hektare. Sementara produksi pada 2013 lalu mencapai sekitar 18 ribu ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement