REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan kualitas produk yang dihasilkan Usaha Kecil dan Menangah (UKM) di wilayah setempat masih perlu ditingkatkan untuk bisa bersaing dengan wilayah lain. Kualitas produk tersebut diminta dapat memnuhi standar nasional dan inovatif.
"Penguatan terhadap standarisasi produk sesuai SNI, pengemasan produk, peningkatan infrastruktur...harus ditingkatkan agar kita mampu bersaing dengan produk-produk luar Sleman," ujarnya dalam pelantikan pejabat eselon di Pemkab Sleman, Kamis (24/4).
Usaha ekonomi kreatif dan UKM di Sleman dinilai telah berkembang pesat. Selain perlu peningkatan produk, pendataan dan penataan UKM dinilai mendesak dilakukan karena keberadaannya menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat. "Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) harus mampu mengembangkan jejaring pasar dan kerjasama dengan berbagai institusi," ujarnya.
Kepala Disperindagkop Sleman, Pustopo mengaku pihaknya fokus pada peningkatan produksi dan pemasaran UKM. Pengemasan produk dan distribusi akan ditingkatkan dengan pembinaan UKM. "Produksi UKM sudah meningkat tapi kami masih berusaha untuk mencari teknik pemasaran agar produk bisa bersaing," ujarnya.
Pengembangan UKM di wilayah Sleman dilakukan dengan menjaring aspirasi pegiat di tingkat bawah. Pustopo mengungkapkan usaha makanan dan minuman, anyaman, dan meubel menjadi potensi andalan UKM di wilayah setempat. Namun, pengembangan UKM tersebut masih terkendala dalam pengembangan pasar di luar wilayah Sleman.
Penguatan pemasaran, kata Pustopo sudah dilakukan dengan mempertemukan pelaku UKM dengan distributor. Namun, dia mengakui pengemasan dan kualitas produk UKM perlu ditingkatkan. "Sebenarnya kami sudah lakukan penguatan kapasitas sumber daya manusia dengan pelatihan tapi kuncinya ada di UKM sendiri," ungkapnya.