Kamis 24 Apr 2014 16:06 WIB

Risma Dorong Warga Surabaya Peduli Lingkungan

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Flyover Pasar Kembang, Surabaya
Foto: Antara
Flyover Pasar Kembang, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini mengaku terus berupaya untuk mengurangi pemanasan global. Namun ia mengajak Masyarakat Surabaya ikut serta membantunya peduli terhadap lingkungan.

Risma mengatakan bahwa pemerintah kota (Pemkot) Surabaya sudah melakukan beberapa hal terkait mengurangi pemanasan global di Surabaya. Namun ia menekankan bahwa Pemkot Surabaya bersama warga Surabaya harus gotong royong membangun kampung yang ramah lingkungan.  Menurutnya, pemuda juga harus punya kewajiban untuk peduli terhadap lingkungannya.

“Kami bersama warga tidak hanya fokus pada kebersihan kampung saja. Kami kelola lingkungan secara lengkap, mulai dari pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah menjadi air besih, dan memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai,” ujarnya di hadapan mahasiswa dan siswa SMA peserta Environmental Youth Mini Confrence (EYMC), Kamis (24/4).

Wali Kota mencontohkan kondisi kampung yang ada di Surabaya. Mulai dari bagaimana warga mengelola sampah menjadi kompos, dan membuat alat pengelolaan air limbah yang dibangun dengan swadaya. Pihaknya selaku pemerintah hanya memberikan ilmu bagaimana cara membangun alat itu.

‘’Kami tidak henti-hentinya memotivasi mereka untuk selalu menjaga lingkungan mereka. Hasilnya, kampung Surabaya sekarang sudah banyak yang bersih, bebas penyakit, hijau, sejuk, dan nyaman,” katanya.

Contoh lainnya yaitu bagaimana penghematan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dapat dilakukan karena keberhasilan pengelolaan air limbah rumah tangga menjadi air bersih. Jika dulunya warga menyiram tanaman atau mencuci motor dan mobil menggunakan air PDAM. Kini masyarakat bisa memanfaatkan air dari pengelolaan tersebut untuk menyiram tanaman dan mencuci motor.

“Pengelolaan air limbah tidak hanya berada di kampung saja. Tetapi, kita juga membangunnya di kantor pemerintahan, puskesmas, sentra pedagang kaki lima (PKL), dan taman kota. Sehingga air limbah tersebut tidak dibuang sembarangan, biasanya kan kalau PKL pedagangnya suka sembarangan membuang air limbahnya, sekarang sudah tidak bisa,” imbuhnya.

Tak hanya itu, kata Risma, di salah satu taman di Surabaya sudah memanfaatkan kompos menjadi energi elternatif sebagai pembangkit tenaga listrik. Jadi, manfaat kompos tidak hanya digunakan sebagai pupuk tanaman, melainkan juga dimanfaatkan sebagai penghasil listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement