Kamis 24 Apr 2014 11:52 WIB

Kemendag: Kualitas Kopi RI Masih Rendah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hazliansyah
Biji kopi, ilustrasi
Biji kopi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementrian Perdagangan RI, Nusa Eka, mengatakan ekspor kopi produk Indonesia mengalami peningkatan selama setahun terakhir. Namun hal itu tidak diimbangi dengan kualitas kopi produk petani lokal.

"Masalah kualitas kopi masih banyak, sehingga harga kopi di pasar dunia menjadi rendah," kata Nusa Eka pada Workshop Peningkatan Mutu dan Pembiayaan Ekspor Kopi yang diselenggarakan AEKI Lampung, Kamis (24/4).

Ia mengatakan Indonesia masih masuk tiga besar produksi kopi di dunia, setelah Brasil dan Venezuela. Saat ini produksi kopi di Indonesia mencapai 748 ribu ton atau 6,6 persen dari total produksi kopi dunia.

Sedangkan data Badan Pusat Statistik, menyebutkan pada 2013 produksi kopi Indonesia mencapai 534 ribu ton dengan nilai 1,17 miliar dolar AS. "Lampung berkontribusi sebesar 65 persen nilai ekspor kopi nasional dan 54,70 persen nilai ekspor kopi nasional," paparnya.

Sedangkan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Lampung, menyebutkan total produksi kopi Lampung mencapai 346 ribu ton atau nilainya 654 ribu dolar AS. "Jadi, peranan kopi Lampung sebagai sumber devisa nonmigas sangat penting," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap perlu perbaikan kualitas kopi di tingkat petani atau hulu, agar nilai cacat kopi semakin berkurang dan harga akan tinggi. "Sekarang nilai cacat kopi robusta  kita 150 atau grade 6, sehingga harga turun," ungkapnya.

Selain itu, ia mengungkapkan perlu didorong program sertifikasi kopi untuk melindungi petani kopi. Selama ini sertifikasi banyak dilakukan lembaga asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement