Rabu 23 Apr 2014 15:18 WIB

Aher Minta Unpad, ITB dan IPB Alokasikan Kuota untuk Jabar

Rep: Ari Lukihardiyanti/ Red: Muhammad Hafil
Ahmad Heryawan (Aher)
Foto: Antara
Ahmad Heryawan (Aher)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, meminta semua kampus yang ada di Jabar untuk mengalokasikan kuota minimal 50 persen untuk siswa yang ada di Jabar. Ini dilakukan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Jabar melanjutkan pendidikan ke peguruan tinggi.  

''Saya minta, Unpad, ITB, dan IPB mengalokasikan kuota untuk masyarakat Jabar minimal 50 persen. Kalau Unpad, sudah 50 persen. Tapi ITB, masih negosiasi dan IPB baru tahun depan,'' ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Rabu (23/4). 

Menurut Aher, sebenarnya kalau Unpad sudah memperhatikan masyarakat asal Jabar. Karena, telah memberikan kuota khusus kepada warga Jabar. Saat ini, Pemprov Jabar pun sedang melobi  ITB. Minimal, kampus ternama di Indonesia ini bisa memberikan hak untuk warga Jabarnya lebih banyak.

''Ya, tentu orang paham bahwa ITB bukan hanya milik orang Jabar, demikian juga dengan Unpad. Tapi kami ingin, jangan sampai adanya di Jabar tapi orang Jabar jadi minoritas. Makanya harus dipertahankan,'' kata Aher.

Aher mengatakan, bagaimana pun juga keberpihakan kampus yang ada di Jabar, kepada masyarakat Jabar sangat dibutuhkan. Karena, terkait dengan angka partisipasi masuk ke perguruan tinggi di Jabar. Saat ini, tingkat partisipasi masyarakat Jabar ke perguruan tinggi, hanya 15 persen.  

''Ini terjadi, karena jumlah kampus negeri yang ada di Jabar tak seimbang dengan jumlah siswanya,'' katanya. 

Provinsi Jabar, kata dia, harus meningkatkan rasio antara jumlah kampus dan mahasiswanya. Karena, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 45 juta, tak sebanding dengan jumlah kampus negeri yang saat ini ada hanya sekitar 5 kampus. Yakni, ITB, Unpad, IPB, UPI dan UIN Sunan Gunung Jati. Sementara, di Provinsi Sumatra Barat, yang jumlah penduduknya hanya 4,5 juta ada 3 kampus negeri.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement