Rabu 23 Apr 2014 12:39 WIB

Jokowi Ingin Distribusi Ayam Dikendalikan Pemprov DKI, Kenapa?

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Ayam potong (ilustrasi)
Foto: Antara
Ayam potong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera melakukan kerjasama investasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung di bidang peternakan ayam dan sapi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo  mengatakan, tujuan investasi tersebut yaitu untuk mengendalikan distribusi  pangan yang ada di Ibu Kota agar tidak dikuasi oleh segelintir orang saja.

"Kalau kita investasi sendiri, kelebihannya kita pegang distribusi logistiknya. Jadi tidak dikuasai oleh satu dua orang saja. Ini masalah ketahanan pangan, dan pemerintah harus ikut," ujar dia usai mengunjungi salah satu peternakan ayam di Provinsi Lampung, Rabu (23/4).

Jokowi menjelaskan, Provinsi Lampung dapat menghasilkan 13 juta ekor ayam potong perbulan. Sementara, kebutuhan ayam potong di Jakarta mencapai hampir 20 juta ekor per bulan. Menurut Jokowi, Lampung sebenarnya bisa memasok lebih banyak lagi ayam potong ke DKI.

Hanya saja, kota gajah tersebut masih kekurangan rumah potong hewan. Padahal, syarat daging yang masuk ke DKI haruslah yang sudah siap diolah. Karenanya, ujar Jokowi, Pemprov DKI akan melakukan kerjasama investasi dengan Pemprov Lampung di bidang rumah pemotongan hewan.

"Tapi jangan disangka kita ini mau mengambil alih perdagangan ayam. Karena tetap nanti suplainya ke perhimpunan pedagang ayam di Jakarta," ucap gubernur yang hobi blusukan tersebut.

Ketua Asosiasi Peternak Ayam Ras Lampung Agus Wahyudi mengatakan, di Lampung ada sekitar 2.000 peternak ayam. Menurut dia, 30 persen hasil ternak di Lampung dipasok ke Jakarta. Agus mengatakan, mereka sebenarnya bisa saja menambah pasokan ayam potong ke Jakarta asalkan pasarnya sudah jelas. Sebab, Lampung masih memiliki area yang memungkinkan untuk dibangun peternakan lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement