Selasa 22 Apr 2014 20:41 WIB

Bentrok di Sorong, Kapolri: Ada Provokator Pro-Papua Merdeka

Rep: Esthi Maharani / Red: Mansyur Faqih
Sutarman
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan bentrok yang terjadi di Sorong, Papua Barat beberapa hari lalu tak lain upaya untuk memprovokasi masyarakat. Provokasi tersebut dilakukan oleh pro-Papua merdeka. 

Menurutnya, kepolisian telah memantau hal itu sejak jauh hari. Saat ini, aparat pun sedang melakukan pengejaran terhadap para provokator.

Polri juga menjelaskan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan jangan mau dibenturkan dengan masalah dan kepentingan kelompok tertentu.

"Di Sorong ada prokokator, pro-Papua merdeka. Kita sudah ikuti. Dia melakukan upaya untuk membenturkan antaragama. Dia menginginkan terjadinya kerusuhan,” katanya di kompleks istana kepresidenan, Selasa (22/4). 

Ia mengatakan, telah melakukan pengejaran para provokator. Selain itu, juga melakukan komunikasi aktif kepada masyarakat. 

Tujuannya, agar masyarakat paham dengan kondisi sosial yang terjadi di tengah-tengah mereka. Sehingga tidak mudah terprovokasi dan masalah sepele menjadi berkembang. 

Sutarman menjelaskan, sempat terjadi bentrokan warga di kota Sorong, Papua Barat. Bentrokan tersebut melukai dua warga sipil dan seorang personil TNI. Awal penyebab bentrokan adalah insiden pada Jumat lalu. Yaitu ketika sekelompok pemuda mabuk meminta uang kepada seseorang. 

Enggan memberikan uang, pelaku kemudian mengeroyok korban. Kejadian serupa juga terjadi pada Senin. Pelaku kembali meminta uang terhadap seseorang yang dikenal sebagai tokoh masyarakat.

Pengeroyokan terjadi lagi karena korban menolak permintaan. Peristiwa itu memicu kemarahan sekelompok warga. Massa menyerang kelompok pemabuk itu dan akhirnya target mengarah kepada warga dari kelompok tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement