REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sampah berserakan di dalam eks gedung utama MTQ Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebabkan pemandangan para pengunjung terkesan tidak elok saat memasuki gedung pameran Halo Sultra yang sehari sebelumnya diresmikan Gubernur Sultra H Nur Alam.
Pantauan di lokasi eks MTQ Kendari, Selasa, tak satupun petugas kebersihan yang melakukan aktivitas mengumpulkan sampah-sampah makanan yang berserakan tersebut.
Salah seorang warga pengunjung pamera Halo Sultra, Ny Sam mengatakan heran sekaligus kesal melihat sampah yang tak terurus tersebut.
Padahal kawasan itu merupakan tempat pembukaan gelar budaya dan pameran seni dalam rangka Hari ulang Tahun (HUT) emas ke-50 Provinsi Sultra yang jatuh pada tanggal 27 April 2014.
Ia mengatakan, seharusnya petugas kebersihan kota Kendari segera melakukan upaya pembersihan sampah-sampah sebelum menyebar ke tempat, yang mengakibatkan kawasan itu terlihat jorok dan sembrawut.
Sementara di dalam stand pameran yang dikelola oleh salah satu even organiser (EO), nampak banyak stand yang tidak terisi.
Alasan sehingga banyak stand yang tidak terpakai, karena pihak penyelenggara yang mempersewakan stand itu dinilai cukup mahal dibanding dengan kegiatan pameran sebelumnya.
"Bayangkan saja, untuk menyewa stand pameran ini dengan ukuran 2 X 3 harus mengeluarkan biaya antara Rp17 juta hingga Rp18,5 juta per stand," kata Jhon, salah seorang staf di pemprov Sultra.
Rangkaian gelar seni budaya dan pameran Halo Sultra yang menjadi kalender tahunan, berlangsung selama satu minggu ke depan dan merupakan ajang untuk mempromosikan produk budaya dari berbagai kabupaten/kota se-Sultra.
"Kita berharap dengan gelar seni budaya diharapkan dapat mempromosikan kekayaan budaya yang ada di Sultra sehingga dapat memicu pembangunan khususnya di sektor pariwisata," ujar Kadis Diknas dan Kebudayaan Sultra, H Damsid.