Selasa 22 Apr 2014 16:43 WIB

Pemkab Wakatobi Pamerkan Foto Terumbu Karang

Salah seorang penyelam menikmati keindahan bawah laut Wakatobi (ilustrasi)
Foto: sulawesitourguide.com
Salah seorang penyelam menikmati keindahan bawah laut Wakatobi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) memamerkan foto-foto terumbu karang pada Pameran Bertajuk Halo Sultra di Lokasi Eks MTQ Nasional Kendari.

Salah seorang penjaga stand pameran yang ditempati kabupaten Wakatobi, Sulianto di Kendari Selasa, mengatakan Pemerintah Kabupaten Wakatobi memamerkan foto-foto terumbu karang yang ada di alam bawah laut kabupaten itu untuk memperlihatkan kepada masyarakat Sultra bahwa alam bawah laut Wakatobi sangat indah dan menakjubkan.

"Karena keindahan alam bawah lautnya, Wakatobi yang terletak di pusat segi tiga terumbu karang dunia ditetapkan sebagai Taman Laut Nasional oleh Menteri Kehutanan," katanya.

Menurut dia, alam bawah laut Wakatobi dihuni beragam jenis terumbu karang dan 942 jenis ikan serta beragam jenis biota laut lainnya.

Keberagaman jenis terumbu karang, ikan dan biota laut lainnya itu kata dia, telah menjadikan Wakatobi sebagai pusat Cagar Biosfir Bumi oleh Unesco.

"Wakatobi mendapat sertifikat sebagai pusat cagar biosfir bumi dari Unesco itu karena alam bawah laut Wakatobi memiliki keragaman hayati yang paling tinggi dibandingkan dengan kawasan-kawasan lain yang ada dunia," katanya.

Di laut merah misalnya, menurut Sulianto hanya di huni sekitar 300 jenis terumbu karang, sedangkan di laut Karibia yang banyak didatangi para penyelam kelas dunia, hanya memiliki 50 jenis terumbu karang.

Di kawasan perairan laut Wakatobi lanjutnya, terdapat 750 jenis terumbu karang.

"Keberagaman jenis terumbu karang dan ikan serta biota laut itu, telah mendorong para peneliti dari berbagai perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri melakukan penelitian tentang biota laut dan terumbu karang di Wakatobi," katanya.

Setiap tahun ujarnya, rata-rata sekitar 300 sampai 600-an peneliti datang melakukan penelitian di alam bawah laut Wakatobi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement