REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Barat Chaus Uslaini mengimbau masyarakat agar ikut mencegah prilaku konsumtif, yang berdampak pada penumpukan sampah yang sudah tidak bisa diatasi lagi, untuk menyelamatkan bumi.
"Prilaku konsumtif tidak hanya merusak dan mengeruk sumber daya alam, namun gas buang dan sampah juga menimbulkan masalah," kata Chaus Uslaini di Padang, Selasa.
Ia mengatakan salah satu dampak kerusakan bumi adalah akibat "Global Warming" atau juga sering disebut sebagai pemanasan global, akibat degradasi lingkungan atau penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya.
"Hal ini disebabkan oleh adanya campur tangan manusia yang berlebihan terhadap keberadaan lingkungan secara alami yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan, industri, pertanian, dan pembangunan pemukiman," kata Uslaini.
Ia menambahkan pemanasan global memicu terjadinya perubahan iklim, hal ini juga menjadi ancaman bencana serius bagi bumi ke depan jika kita tidak bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Walhi menjelaskan berdasarkan data PBB hingga Juli 2013 tercatat penduduk dunia telah berjumlah 7,2 miliar jiwa dan diperkirakan akan meningkat menjadi 10,9 miliar jiwa pada tahun 2100, kondisi ini diperparah karena buruknya prilaku konsumtif manusia.
"Manusia dalam mengkomsi dan memanfaatkan sumber daya alam tidak lagi hanya sekedar untuk hidup dan sesuai dengan kebutuhan tapi sudah lebih dari sekedar memenuhi tuntutan gaya hidup," jelasnya.
Walhi menambahkan data United Nation of Environment Program (UNEP) tahun 2012, Indonesia tercatat sebagai negara paling konsumtif nomor empat se Asia-Pasifik, hal ini dikarenakan tingginya daya beli masyarakat Indonesia.
Sehingga negara-negara industri menjadikan Indonesia sebagai salah satu sasaran empuk penjualan berbagai produk.
"Tingkat konsumsi masyarakat juga ditunjang dengan banyaknya bermunculan berbagai swalayan dan mal di berbagai tempat, selain itu menurut catatan salah satu CEO produsen ponsel pintar mencatat Indonesia membeli seperempat lebih produksi ponsel mereka sisanya kemudian dibeli seluruh penduduk dunia yang lain," katanya.
"Kenyataan ini menggambarkan betapa konsumtifnya masyarakat kita, perilaku konsumtif memiliki dampak yang besar bagi sosial budaya, ekonomi dan ekologi (lingkungan hidup)," jelasnya.
Untuk kota Padang prilaku konsumtif yang berlebihan telah berdampak pada penumpukan sampah yang sudah tidak bisa diatasi lagi, dalam satu hari petugas kebersihan kota Padang harus mengangkut sampah sampai 600 ton per harinya.
"Sebagai upaya untuk membangun kepedulian terhadap bumi, mengurangi kerusakan di bumi, perlu dilakukan pengamatan tentang bumi," jelasnya.