REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggagas metode matematika nalariah, Ridwan Hasan Saputra mengaku sempat kaget dan bingung mendapat penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2013. Ia mengaku hanya menjalankan hobi dia, mengajar matematika.
''Saya malah ingin kalau masuk surga bisa mengajar matematika,'' tutur dia ketika menerima penghargaan, Senin (21/4).
Ketika mendirikan klinik MIPA sudah dianggap sebagai lembaga gagal. Ia bahkan sempat disebut orang kurang waras. Tapi sang ibu, ujar dia selalu mengingatkan bahwa lelaki harus tangguh dan kuat. Karena kalau lelaki lembek sama sekali tak bisa mengejar mimpi dia yang begitu tinggi.
Di balik pelatihan matematika itu, ia juga mengajarkan pentingnya beribadah. Ridwan selalu menyatakan shalat adalah salah satu cara mendapatkan rahmat Allah. ''Rahmat dari langit maupun dari dalam bumi Allah,'' tutur dia.
Ia bermimpi di setiap tiap kota ada lembaga klinik MIPA. Sehingga bisa menciptakan anak-anak yang bisa memenangkan olimpiade yang juga soleh.
Ia pun kemudian meluncurkan pesan pamungkasnya, bahwa ''biarkan saat ini tanah kita dijarah oleh orang lain. Namun saya sedang menciptakan generasi bangsa yang bisa memunculkan sumber daya dari bumi Indonesia dan menarik sumber daya orang lain masuk ke Indonesia.''