REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Peringatan hari Kartini ternyata mampu mendongkrak omzet penjualan kebaya berbahan batik di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Sunarto, salah seorang perajin batik tradisional di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, kepada warawatan, Senin, mengatakan, pesanan busana kebaya berbahan batik yang dipakai pada hari Kartini meningkat, sehingga mampu mendongkrak omzet penjualan.
Ia menjelaskan, permintaan kebaya berbahan batik mulai mengalami peningkatan sekitar dua tahun, sebelumnya kurang diminati, kini pengrajin kewalahan pesanan karena setiap kesempatan seperti hari Kartini ramai.
"Kebaya berbahan batik kini mampu terjual sekitar 100 potong, hari biasa paling hanya 30 potong, diperkirakan tahun berikutnya akan mengalami peningkatan," katanya.
Perkembangan busana berbahan batik dan motif lokal, kata dia, terus dikembangkan para perajin di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, sehingga usaha masyarakat tersebut kian meningkat.
Sementara itu Parjianto pemilik toko batik di Cirebon menuturkan, peringatan hari Kartini menguntungkan bagi perajin dan pedagang batik, karena pesanan busana kebaya berbahan batik kian diminati konsumen. Kini berbagai busana bahan batik, kata Parjianto, semakin diminati masyarakat Pantura, harapannya mampu bertahan sehingga usaha kerajianan lokal tetap berkarya.
Agus salah seorang penjahit pakaian mengaku, bahan batik semakin diminati oleh konsumen di Cirebon, Jakarta, Indramayu, Bandung, sehingga usaha lokal tersebut semakin berkembang dibandingkan sebelumnya.
Kreatif dan terus mengembangkan busana berbahan batik, kata dia, mampu memikat para konsumen kini busana tersebut bisa dikenakan setiap kesempatan seperti peringatan hari Kartini.