REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, menyelidiki mayat bayi laki-laki tanpa kepala yang ditemukan warga di Sungai Pelus, Kelurahan Mersi, Kabupaten Banyumas.
"Kami masih melakukan penyelidikan terhadap temuan mayat bayi itu. Jika memang terungkap dan diketahui motifnya, pasti kami akan menjerat pelaku sesuai pasal yang disangkakan," kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Dwiyono kepada wartawan, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Selain itu, kata dia, pihaknya berencana untuk melakukan autopsi terhadap mayat bayi tanpa kepala tersebut guna mengetahui penyebab kematiannya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Purwokerto Timur Komisaris Polisi Is Supriati menduga mayat bayi laki-laki tanpa kepala tersebut merupakan hasil hubungan gelap.
"Kami menduga bayi itu hasil hubungan gelap dan kelahirannya tidak diinginkan," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, petugas medis dari Puskesmas Purwokerto Timur, Rastim menduga hilangnya kepala bayi laki-laki itu disebabkan karena terjerat kain di lehernye.
"Kalau dari pemeriksaan medis, kepala bayi diduga hilang akibat terjerat kain sampai putus karena di leher masih ditemukan sehelai kain. Umur bayi diperkirakan tiga mingguan," katanya.
Mayat bayi laki-laki tanpa kepala itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga RT 03 RW 04 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Slamet Riyanto (38) ketika sedang memancing di Sungai Pelus pada Senin siang.
Saat itu, Slamet yang sedang memperbaiki pancing, melihat benda mirip boneka yang tersangkut di bebatuan.
Namun setelah didekati, benda tersebut ternyata sesosok mayat bayi yang masih terdapat tali pusarnya.
Oleh karena itu, dia segera memberitahukan penemuan mayat tersebut kepada warga sekitar.