Senin 21 Apr 2014 21:11 WIB

Deforestasi Ancam Populasi Orang Utan

Orangutan
Foto: Wong Maye-e/AP
Orangutan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- ProFauna Indonesia menyatakan proses deforestasi yang terus menerus terjadi di negeri ini mengakibatkan punahnya populasi satwa langka, termasuk orang utan yang selama ini menghuni hutan-hutan tersebut.

"Kondisi hutan di Indonesia, termasuk di Kalimantan terus menyusut luasannya, sehingga berdampak pada 'rumah' satwa langka, khususnya orang utan yang jumlahnya juga terus berkurang, bahkan habitatnya terancam punah," kata Chairman ProFauna Indonesia Rosek Nursahid di Malang, Senin (21/4).

Ia mengemukakan berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan, angka deforestasi hutan Kalimantan mulai tahun 2000 hingga 2005 rata-rata mencapai 1,23 juta hektare per tahun. Artinya, setiap hari ada penyusutan hutan Kalimantan seluas 673 hektare.

Dan, lanjutnya, luas hutan Kalimantan pada tahun 2010 hanya tersisa 40,8 juta hektare, bahkan menurut data Greenpeace jumlahnya jauh lebih kecil, yakni sekitar 25,5 juta hektare. Tahun ini dapat dipastikan sudah berkurang lebih luas lagi.

Lebih lanjut Rosek mengatakan berkurangnya luasan hutan Kalimantan, juga berdampak pada alam sekitar. Selain iklim menjadi panas, berbagai makhluk hidup di dalam hutan itu juga mengalami penyusutan dari segi jumlah.

Ia mencontohkan kondisi orang utan, pada tahun 2004 jumlahnya tinggal 54.000 ekor dan terancam punah. Bahkan, Burung Enggang pun saat ini juga sulit ditemukan di hutan tersebut.

Menurut Rosek, melihat kondisi seperti ini, perlu sikap tegas dari pemerintah pusat dan daerah untuk menyelamatkan hutan Kalimantan yang masih tersisa.

Namun faktanya, selama ini kebijakan pemerintah dibidang ekonomi selalu berbenturan dengan kebijakan konservasi hutan yang cenderung hanya sebagai kebijakan di atas kertas saja.

Oleh karena itu, kata Rosek, ProFauna program melalui "Ride for Borneo 2014" akan mengirimkan pesan kepada pemerintah untuk lebih serius melestarikan hutan dan orang utan Kalimantan.

Program Ride for Borneo 2014 sebagai bentuk kampanye pelestarian hutan dan orang utan di Kalimantan itu akan dilakukan enam orang aktivis ProFauna Indonesia dengan cara unik yaitu keliling Kalimantan dengan menggunakan sepeda motor.

Para aktivis ProFauna yang mengkampanyekan pelestarian hutan dan habitatnya itu akan mengunjungi hutan-hutan di Kalimantan Timur dan akan mendokumentasikan situasi terkini hutan Kalimantan yang semakin menyempit dan mengancam kelestarian satwa langka seperti orang utan.

Kampanye ProFauna tersebut dilakukan bersama International Primate Protection League (IPPL) yang akan dilakukan mulai awal April 2014 hingga akhir Mei 2014.

"Harapan kami kampanye ini mampu meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan hutan Kalimantan, bukan saja untuk kelestarian orang utan, tapi juga untuk kehidupan manusia yang lebih baik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement