REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) saat memasuki musim kemarau.
"Ispa bisa menyerang siapa pun karena kondisi udara kering dan berdebu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Moharmansyah Boestari di Cikarang, Ahad.
Menurut dia, tidak adanya hujan berpotensi mengakibatkan polusi udara meningkat, sehingga penyakit ISPA mudah menjangkiti siapa saja yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
"Jika banyak udara kotor terhirup warga, maka sangat mungkin mengakibatkan gangguan saluran pernafasan," ujarnya.
Meski belum mendata secara pasti jumlah penderita ISPA hingga saat ini, namun dia memperkirakan warga di sejumlah kecamatan sudah ada yang terserang penyakit tersebut.
Secara terpisah, Kepala Puskesmas Sriamur, Alamsyah mengatakan pergantian musim hujan ke musim kemarau saat ini telah mengakibatkan Sejumlah balita di Kecamatan Tambun Utara terserang penyakit ISPA.
"Warga yang terkena ISPA rata-rata balita. Jumlahnya setiap hari antara 30 sampai 40 warga yang berobat," katanya.
Balita yang terkena ISPA itu, kata dia, akibat tertular batuk dan flu dari orang dewasa yang ada di sekitarnya.
"Saya mengimbau warga untuk dapat menjaga lingkungannya agar tidak mudah sakit. Terlebih di musim seperti ini banyak anak-anak yang terkena ISPA. Maka dari itu harus ada pencegahan sejak dini," katanya.