REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi mengeluarkan material vulkanik kembali pada Ahad (20/4) pukul 04.21 WIB. Gunung ini sebelumnya mengeluarkan suara bergemuruh sebelum menghembuskan gas dan material vulkanik.
Kepala Seksi Gunung Merapi Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKH) Yogyakarta, Sri Sumarti mengatakan, hembusan Merapi tersebut diindikasikan akibat gempa tektonik yang melanda Yogyakarta, Jumat (18/4) lalu.
Gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter di Barat Daya Gunungkidul DIY ini yang diperkirakan meningkatkan aktivitas Merapi. Pasalnya pada Sabtu (19/4), pihaknya mencatat adanya aktivitas seismik Gunung Merapi berupa gempa tektonik dalam sebanyak empat kali sejak pukul 08.00-20.00 WIB.
"Penyebab pastinya masih kita bahas, tetapi dimungkinkan karena gempa tektonik tersebut," katanya.
Meski sempat mengeluarkan material vulkanik namun menurut Sri Sumarti, status Merapi masih aktif normal. "Tidak ada peningkatan status," katanya.