REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengasah anak-anak muda untuk memperkuat transmigrasi. Karena, transmigrasi ini dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran di provinsi terpadat penduduk di indonesia ini.
"Jabar ini Penduduknya 45,4 juta. Sudah sangat padat. Oleh karena itu, anak-anak muda harus diasah ilmu asah pikiran untuk bisa hidup di luar Jawa," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan kepada wartawan akhir pekan lalu.
Menurut Heryawan, masyarakat Jabar yang tinggal di luar pulau masih banyak. Tidak hanya di Provinsi Bali, di wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua masih banyak. Karena, lahan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua masih luas. Jadi, warga Jabar harus bisa membantu agar timbal balik ekonomi dengan wilayah itu selaras. ''Jadi ngapain harus balik lagi ke jabar. Mending di luar saja kalau makmur mah," katanya.
Peluang warga Jabar untuk transmigrasi,kata dia, sangat kuat terlebih warga Jabar sangat pandai dalam mengelola kepanganan. Namun, Ia menyayangkan sebagian lahan pangan sudah tergerus.
"Luas lahan di Indonesia tinggal 8,75 juta hektare. Tapi dengan semakin banyak penduduk, semakin banyak diperlukan lahan. Padahal dalam waktu bersamaan, sawah kita makin sempit," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, kedepan wilayah Jawa bukan diperuntukan lagi lahan pangan. Lahan pangan dipindah ke wilayah Kalimantan, Sulawesi Sumatera ataupun Papua. Meskipun lahan di Jabar sempit, tapi sampai saat ini masih menjadi penghasil padi terbesar di Indonesia.
''Oleh karena itu Jabar siap menyediakan petani untuk ditransmigrasi," kata Heryawan.
Heryawan mengatakan, Jabar sendiri siap mengirim 700 KK atau sekitar 2.800 orang ke pelosok pulau. Mereka, sudah diberikan pelatihan yang memadai untuk bisa hidup mandiri.
"Kata Yusuf Kala juga orang Sulawesi Selatan tidak bisa menanam kentang kalau tanpa pendampingan orang dari Jabar. Artinya keberadaan warga jabar di luar pulau ini sangat positif," katanya.