Sabtu 19 Apr 2014 18:02 WIB

Partai Islam Diminta Tak Ulangi Kesalahan Pemilu 2009

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin namanya disebut-sebut sebagai salah satu capres yang diusung PPP.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin namanya disebut-sebut sebagai salah satu capres yang diusung PPP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lonjakan suara partai berbasis Islam di pileg 2014 harus jadi momentum untuk lahirnya koalisi. Persatuan di antara partai Islam bisa menjadi kunci kemenangan lanjutan di pilpres 2014.

"Harus partai Islam kompak bersatu. Jangan partai A mau ke sana, partai B mau ke sini, partai C mau ke situ," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Sabtu (19/4).

Din mengatakan, ormas Islam sudah berupaya menginisasi lahirnya koalisi antarpartai Islam. Antara lain, dimulai lewat pertemuan antartokoh partai dan ormas Islam di Cikini, Kamis (16/4) malam. 

Bahkan, pertemuan lanjutan akan segera dilakukan pekan depan. Ia pun meminta partai Islam untuk tidak mengulangi kesalahan pada pemilu 2009. 

Saat itu banyak umat Islam kecewa karena partai Islam tidak bisa berbuat apa-apa dalam menentukan peta besar politik masa depan. Karena partai Islam yang mendapat dukungan besar justru berkoalisi dengan partai lain yang tidak memberi ruang besar untuk memperjuangkan aspirasi umat di pemerintahan. 

Saat ini, kata dia, partai Islam belum menunjukan kekompakan. Para pemimpinnya tidak terlihat memiliki visi yang sama satu dengan yang lain. 

Din berharap partai Islam bisa mengimplementasikan kepercayaan umat lewat koalisi. "Yang perlu diusahakan koalisi. Belum perlu lebur, tapi suara kebangsaan harus satu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement