REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Produksi padi di Kabupaten Lebak, Banten, periode Maret-April 2014 menurun dibandingkan periode sebelumnya dari 5,9 ton menjadi 5,6 ton gabah kering pungut per hektare akibat serangan hama wereng batang coklat.
"Musim panen tahun ini berkurang disebabkan curah hujan tinggi menimbulkan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Baun Subandi di Rangkasbitung.
Ia mengatakan, panen padi di Kabupaten Lebak tahun ini menyusut dibandingkan tahun lalu. Penyebab berkurangnya produksi padi tersebut akibat serangan penyakit hama wereng batang coklat (WBC).
Selama ini, kata dia, curah hujan cukup tinggi hingga menimbulkan cuaca lembab.Biasanya, cuaca lembab itu berpotensi berkembangbiaknya populasi binatang yang bisa menyerang tanaman padi.
"Kami beruntung berkurangnya produksi pangan itu tidak begitu merugikan cukup besar," katanya.
Begitu pula, Samian, petani Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya hasil musim panen awal April 2014 menyusut sebanyak dua karung dari lahan seluas satu hektare.
"Kami musim panen padi tahun lalu mencapai 20 karung, namun kini hanya 18 karung padi," katanya. Menurut dia, pihaknya berharap Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menyalurkan benih varietas unggul.
Sebab kebanyakan petani di sini menggunakan benih lokal, sehingga mudah terserang berbagai penyakit tanaman maupun hama WBC.
"Meskipun produksi padi menurun, tetapi kami masih mendapat keuntungan cukup besar dari hasil penjualan beras yang harganya mencapai Rp 7.500/kg," katanya.