Kamis 17 Apr 2014 23:58 WIB

Penambahan Runway Juanda Mendesak

Bandara Juanda, Surabaya
Bandara Juanda, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah melalui Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur meminta PT Angkasa Pura I (Persero) mempercepat penambahan "runway" Bandara Internasional Juanda guna mengurangi kepadatan lalu lintas pesawat.

"Kini arus penerbangan di Juanda sudah mencapai titik kepadatan," kata Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi yang ditemui pada jumpa media 'Young Engineer & Scientist SUMMIT' (YESS) 2014, di Surabaya, Kamis (17/4).

Menurut dia, pada saat ini Juanda hanya memiliki satu landasan pacu untuk melayani dua kepentingan penerbangan baik militer maupun komersial. Akibatnya, pada jam sibuk jarak lalu-lintas antarpesawat mencapai 1 menit 20 detik.

"Kalau dilihat dari sisi penumpang, idealnya satu landasan pacu dapat mengangkut 15 juta orang. Tapi, sekarang jumlah penumpang mencapai 17,6 juta penumpang," ujarnya.

Padahal, kata dia, kapasitas gedung terminal 1 dan terminal 2 mencapai 12,5 juta penumpang. Namun, jumlah penumpang sudah melebihi kapasitas. Dengan demikian dari sisi standar kelayakan internasional, Bandara Internasional Juand sudah tidak memenuhi standar pelayanan internasional.

"Untuk itu, Gubernur Jatim Soekarwo mendesak AP I untuk segera menambah 'runway'," katanya.

Permintaan Pemprov Jatim tersebut, tambah dia, memperoleh sambutan baik dari Kementerian Perhubungan dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero). Bahkan, pihak AP I siap menambah dua "runway" baru beserta gedung terminal.

"Contoh runway 2 dengan gedung terminal 3 dan runway 3 dengan gedung terminal 4. Pada masa mendatang, pembangunan runway 2 dan gedung terminal 3 serta runway 3 dan gedung terminal 4 akan membutuhkan lahan masing-masing sekitar 500 hektare," katanya.

Akan tetapi, sebut dia, luas lahan runway 1 dan terminal 1 serta terminal 2 saat ini mencapai 700 hektare. Walau begitu, ke depan Bandara Internasional Juanda tidak hanya berfungsi sebagai lapangan terbang melainkan dibangun pusat perbelanjaan.

"Pada tahap awal akan dibangun seluas 1.100 hektare dan tahap kedua seluas 1.200 hektare sehingga total lahan yang diperlukan untuk membangun Juanda Airport City mencapai 4.000 hektare," katanya.

Mengenai pembangunan runway 2 dan gedung terminal 3, lanjut dia, diprediksi akan menelan investasi sebesar Rp 8 triliun. Pihaknya berharap bisa terealisasi mulai tahun depan dan mulai beroperasi pada tahun 2018.

"Posisi runway 2 akan sejajar dengan runway yang sudah ada dengan panjang sekitar 3.000 hingga 3.500 kilometer," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement