REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyiapkan pengaman untuk melakukan verifikasi sidik jari bagi Petugas Rekrut Calon Tenaga Kerja Indonesia (PRCTKI) guna mengantisipasi adanya petugas rekrut gadungan.
Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang Sukardi, Kamis mengatakan sistem pengaman sidik jari "online" bagi PRCTKI tersebut juga sebagai salah satu upaya memperketat pendaftaran calon TKI maupun petugas rekrutnya.
"Dalam sistem sidik jari online ini hanya PRCTKI yang sudah memiliki kartu identitas saja yang bisa mendaftarkan calon TKI. Dan, itupun harus dibuktikan melalui verifikasi kartu identitas, tapi juga dengan pemeriksaan sidik jari secara online," ujarnya.
Jika dalam pemeriksaan sidik jari tersebut lolos, PRCTKI bersangkutan bisa mendaftarkan calon TKI-nya, namun jika sebaliknya atau menolak, PRCTKI bersangkutan tidak bisa mendaftarkan nama-nama calon TKI-nya.
Ia mengakui pengiriman calon TKI untuk sektor informal memang diperketat, tidak hanya bagi calon TKI bersangkutan, pengetatan itu juga berlaku bagi PRCTKI guna meminimalkan hal-hal tidak diinginkan yang menimpa TKI yang bekerja di sektor informal.
Apalagi, lanjutnya, pilihan pekerjaan di sektor informal tersebut masih mendominasi TKI yang bekerja di luar negeri, baik di Arab Saudi, Taiwan, Malaysia, Hong Kong maupun Singapura.
Bahkan, kata Sukardi, saat ini mulai ada pergeseran negara tujuan. Kalau sebelumnya Arab Saudi dan Malaysia menjadi favorit TKI asal Kabupaten Malang, saat ini justru Taiwan, Hong Kong dan Singapura yang menjadi favorit.
TKI dengan negara tujuan Arab Saudi dan Malaysia pada empat bulan terakhir ini mengalami penurunan peminat cukup drastis. Dari sebanyak 1.075 TKI yang diberangkatkan, hanya 13 orang dengan tujuan Arab Saudi dan 50 orang dengan tujuan Malaysia.
Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya pada awal-awal tahun sudah mencapai ratusan orang. Pergeseran negara tujuan tersebut disebabkan tingkat pengamanan dan kenyamanan serta perlindungan di negara selain Arab Saudi dan Malaysia yang lebih baik, bahkan pendapatan pun juga lebih besar.
Jumlah TKI yang diberangkatkan ke Taiwan dalam empat bulan terakhir ini sebanyak 441 orang, Hong Kong sebanyak 406 orang, Singapura 165 orang, Malaysia 50 orang, dan Arab Saudi 13 orang.
"Dari ribuan TKI asal Kabupaten Malang yang ditempatkan di sejumlah negara tujuan itu hampir 80 persen bekerja di sektor informal dan 20 persen lainnya di sektor formal," katanya.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Malang yang menjadi kantong-kantong TKI di antaranya adalah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Dampit, Donomulyo, Bantur, Turen, Gondanglegi, Sumberpucung, dan Bululawang.