Kamis 17 Apr 2014 07:31 WIB

Pusat Rehabilitasi Kusta Asmat Didirikan

Kusta
Foto: 7amlha.com
Kusta

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kementerian Kesehatan mendukung penuh rencana Pemkab Asmat, Papua, untuk membentuk sebuah pusat rehabilitasi kusta di wilayah itu agar dapat menampung dan mengobati ratusan pasien penyakit kusta.

Menteri Kesehatan dr Nafsiah Mboi kepada Antara di Timika, Kamis mengatakan meskipun saat ini sudah ada sebuah rumah sakit kusta yang cukup memadai di Asmat, namun pengobatan penderita menjadi sebuah tantangan mengingat warga yang tertular rata-rata berprofesi sebagai pemburu.

Para pemburu itu biasanya tidak teratur mengonsumsi obat lantaran mereka harus pergi berburu binatang, seperti babi hutan, kasuari, kuskus dan lainnya.

Padahal untuk bisa tuntas dari penyakit kusta, mereka harus benar-benar rutin mengonsumsi obat terus-menerus dalam kurun waktu selama satu tahun.

"Inilah yang menjadi keinginan masyarakat di sana, mereka harus bisa tinggal untuk bisa mengonsumsi obat secara teratur. Bapak Uskup Agats (Mgr Aloysius Moerwito) telah meminta suster-suster PRR untuk membuka biara di sana agar dapat merawat masyarakat penderita kusta," jelas Menkes Nafsiah.

Pada Rabu (16/4) siang, Menkes didampingi sejumlah stafnya dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aloysius Giyai mengunjungi pusat rehabilitasi kusta di Kampung Mumuga, Kabupaten Asmat.

Sesuai rencana Pemkab setempat, di lokasi itu nantinya akan ditingkatkan status puskesmas pembantu menjadi puskesmas. Saat ini sudah tersedia tenaga dokter PTT, perawat dan tenaga lainnya yang akan menangani pengobatan warga penderita penyakit kusta agar bisa tinggal selama satu tahun di lokasi itu untuk proses penyembuhan penyakitnya.

Berdasarkan data Pemkab Asmat, saat ini di Kampung Mumuga terdapat 157 orang penderita penyakit kusta. Sebanyak 14 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh total dari penyakit kusta karena rutin mengonsumsi obat.

"Tentu harus dilakukan upaya yang terus-menerus untuk berusaha menemukan sebanyak mungkin warga yang tertular kusta agar dapat diobati," kata Menkes Nafsiah.

Ia juga menyambut baik adanya grand desain Pemkab Asmat agar kelak wilayah itu bisa bebas dari kasus penyakit kusta. Pemkab Asmat merencanakan untuk melakukan pemberdayaan ekonomi warga yang tertular kusta seperti bercocok tanam, memelihara ternak dan lainnya sehingga mereka tidak lagi berburu di hutan dan bisa tinggal menetap selama setahun untuk pengobatan penyakitnya.

Dalam kunjungan Menkes Nafsiah Mboi ke Kampung Mumuga, Asmat tersebut, petugas kesehatan juga melakukan profilaksis kepada masyarakat di kampung tersebut dengan memberikan obat agar mereka yang belum terjangkit kusta bisa bebas dari penyakit tersebut.

Usai berkunjung ke Asmat, Menkes Nafsiah Mboi berkesempatan menggelar dialog pembangunan kesehatan dengan jajaran Pemkab Mimika bertempat di Hotel Rimba Papua, Timika, Rabu (16/4) malam.

Sebelum kembali ke Jakarta, Kamis, Menkes dan rombongan meninjau Klinik Gerakan Sayang Ibu (GSI) Timika yang selama ini terlibat langsung dalam membantu persalinan ibu dan pengobatan balita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement