REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKARAYA--Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Kalimantan Tengah terlihat masih minim fasilitas sehingga tidak akan mampu menampung calon legislatif yang stress atau defresi pascapemilu 2014.
Jumlah ruangan sedikit dan sempit serta belum memiliki teralis besi sehingga pasien yang tingkat stressnya tinggi sulit diinapkan, kata Kasi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis RSJ Kalawa Atei Kalteng dr Fery Irawan di Palangka Raya, Selasa.
"Jangankan caleg stress, masyarakat biasa saja terpaksa kami pulangkan karena ruangannya tidak memungkinkan. Kemarin, pasien stress kabur dua orang karena tidak ada teralis," tambah Fery.
Pemilu 2009 ada caleg di Kalteng yang gagal dan tidak terpilih dibawa keluarganya ke RSJ Kalawa Atei, namun tingkat kejiwaannya belum sampai parah sehingga hanya diberikan konseling untuk meringankan beban pikiran.
Dia mengatakan, caleg di Kalteng periode 2009-2014 mayoritas siap menerima hasil pemilu dan itu terlihat dari data atau jumlah yang konseling hanya dua orang.
"Saya sempat heran juga melihat informasi dari media kalau di Pulau Jawa sudah ada Caleg yang menunjukkan ciri-ciri stress. Padahal rekapitulasi dan ketetapan KPU belum ada," kata Fery yang menambahkan ciri-ciri stress biasanya seminggu atau dua minggu setelah ketetapan KPU.
Apalagi, lanjut dia, tidak hanya caleg tapi masyarakat biasa juga pasti akan mengalami stress dan itu wajar terjadi. Sebab, melalui stress itulah setiap orang akan semakin kuat menyelesaikan berbagai persoalan hidup.
"Kalau seseorang tidak mampu mengatasi stressnya itu kemungkinan yang menyebabkan kegilaan. Tapi, kalau di Kalteng rata-rata hanya tidak bisa tidur dan merasa terasingkan dari lingkungannya. Itu masalah yang tidak berat dan hanya butuh konseling," demikian Fery.