Selasa 15 Apr 2014 12:06 WIB

Puskesmas Bojonegoro Siap Tangani Caleg Stres

Poster caleg partai politik telah tersobek dikawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Poster caleg partai politik telah tersobek dikawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Puskesmas Rawat Inap Jiwa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur siap menangani pasien caleg yang mengalami gangguan jiwa atau stres karena kalah dalam pemilu. Baik rawat inap mau pun obat jalan.

"Dinkes memiliki sebuah Puskesmas Rawat Inap Jiwa di Kecamatan Kalitidu dengan kapasitas enam kamar. Tapi sampai saat ini belum ada pasien dari caleg kalah yang mengalami gangguan jiwa datang berobat," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bojonegoro Isnaini, Selasa.

Ia menjelaskan, keberadaan puskesmas rawat inap jiwa tersebut bukan khusus untuk caleg yang mengalami gangguan jiwa, melainkan bagi pasien umum.

"Keberadaan puskesmas tersebut sebenarnya untuk pasien masyarakat umum. Sebab keberadaannya sudah sejak tiga tahun lalu," paparnya.

Di puskesmas setempat, katanya, enam ruangan rawat inap yang ada dilengkapi dengan 10 petugas kesehatan jiwa dan satu dokter umum yang sudah memperoleh pelatihan mengenai kesehatan jiwa. Serta dilengkapi obat-obatan bagi pasien gangguan jiwa.

"Rata-rata yang menjalani rawat inap di puskesmas setempat tiga pasien setiap harinya. Tapi kalau yang rawat jalan berkisar lima sampai 10 pasien," jelasnya.

Di puskesmas setempat, juga mendatangkan dokter spesialis jiwa dari RS Jiwa Menur, Surabaya untuk memberikan pelayanan kesehatan setiap empat bulan.

"Jumlah pasien yang berobat bisa mencapai 20 orang kalau ada dokter spesialis jiwa dari RS Jiwa Menur datang," tandasnya.

Ia menjelaskan, di seluruh puskesmas lainnya termasuk RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, juga memberikan pelayanan kesehatan jiwa. Karena dilengkapi dengan obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa. "Hanya pelayanan kesehatannya ditangani dokter umum," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement