REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Koalisi Seni Indonesia M Abduh Aziz mengatakan karya seni dari Sulawesi Tengah sedang menjadi perhatian para seniman di Jakarta karena karya film durasi pendek karya Yusuf Raja Muda menembus dunia internasional.
Karena alasan itulah, kata Abduh Aziz, sehingga Koalisi Seni Indonesia datang ke Palu, Senin untuk menghadiri seminar nasional kebudayaan sekaligus melihat langsung geliat kebudayaan di daerah ini.
Sebelum tembus ke festival film berdurasi pendek di Belanda, film durasi 15 menit tersebut keluar sebagai juara kategori film umum di Festival Film Solo (FFS) 2013.
Film tersebut mengisahkan seorang anak kecil yang bermain di dunianya sendiri tanpa menghiraukan sekelilingnya.
Menurut Abduh Aziz, Koalisi Seni Indonesia bangga dengan karya film tersebut karena film syarat budaya lokal itu mampu keluar dari hambatan terbatasnya infrastruktur di Sulawesi Tengah.
Menurut dia, Koalisi Seni Indonesia saat ini juga sedang melakukan advokasi kebijakan dan monitoring anggaran baik APBN maupun APBD mengingat selama ini penyusunan anggaran seniman belum dilibatkan dalam pembahasan anggaran.
"Di negara-negara maju kebudayaan menjadi maju karena ada subsidi negara," katanya.
Selain itu, kata dia, Koalisi Seni Indonesia juga melakukan peningkatan kapasitas anggota seni melalui berbagai kegiatan seperti workshop.
Dengan begitu, ujar dia, seni dan budaya, misalnya tidak sekadar dipahami sebagai sebagai pentas tontonan semata.
Sementara itu seminar nasional kebudayaan yang berlangsung di kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Tengah itu mendapat apresiasi dari pelaku seni, budaya dan mahasiswa di Sulawesi Tengah.
Mereka meminta agar pemerintah tidak hanya melihat sebelah mata tentang kebudayaan di daerah itu karena kebudayaan menyangkut nilai-nilai kebaikan yang berlangsung dinamis di masyarakat.