REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin optimistis hasil ujian nasional di Kalimantan Selatan akan jauh lebih baik dibanding 2013 karena berbagai persiapan telah dilakukan dengan lebih baik dan matang.
Menurut Gubernur usai melakukan peninjauan pelaksanaan ujian nasional di SMA 2 Banjarmasin dan beberapa sekolah lainnya, Senin mengatakan, dibanding 2013 pelaksanaan ujian nasional tahun ini hampir tidak ada kendala berarti.
"Kalau dulu sempat terjadi penundaan pelaksanaan UN karena keterlambatan kedatangan soal, selain itu pada saat pelaksanaan banyak siswa tidak mendapatkan soal, sehingga panitia harus menyalin (foto kopi) dulu," katanya.
Kondisi tersebut, selain mengganggu pelaksanaan ujian para siswa, juga menimbulkan berbagai ketegangan, sehingga siswa tidak fokus dalam melakukan persiapan ujian maupun mengerjakan soal yang telah ada.
Akibatnya, kondisi tersebut sangat mempengaruhi hasil ujian nasional, walaupun dibanding daerah lain, pada saat itu Kalsel masih cukup bagus.
Dengan persiapan yang cukup matang pada ujian kali ini, ditambah dengan "try out" yang telah dilakukan oleh seluruh sekolah, diyakini hasil UN akan jauh lebih baik dan memuaskan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel, Amka mengatakan, seluruh pihak baik guru, pengawas ujian, dan aparat keamanan menjalankan tugasnya sehingga ujian berjalan lancar.
Menurut dia, jumlah peserta ujian nasional seluruh Kalsel mencapai 48 ribu siswa terdiri dari siswa sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, madrasyah aliyah dan peserta ujian paket C.
"Seluruh siswa peserta UN tentu sudah berusaha maksimal menyiapkan diri mengikuti ujian, namun tetap dibutuhkan dukungan moral dari orang tua dan keluarga sehingga mereka bisa menjalani ujian," ungkapnya.
Dikatakan, Dinas Pendidikan Kalsel sebagai penyelenggara ujian nasional siap melaksanakan program nasional apalagi seluruh naskah soal sudah di distribusikan ke seluruh kabupaten dan kota di provinsi setempat.
Disebutkan, naskah soal UN sudah diterima dari percetakan awal Maret dan langsung di distribusikan kepada dinas pendidikan kabupaten dan kota sebagai penyelenggara di daerah, sehingga pelaksanaan UN diyakini berjalan cukup baik.
"Saya sudah telepon seluruh kepala dinas pendidikan di kabupaten dan kota, dan hampir tidak ditemui permasalahan berarti," katanya.
"Ada naskah soal yang salah antara mata pelajaran dengan bidang studi, tetapi kesalahan itu sudah diganti sehingga pelaksanaan ujian nasional tinggal menunggu besok dan dua hari ke depan," katanya.