Ahad 13 Apr 2014 15:54 WIB

KPU Santuni Keluarga Sekretaris KPPS yang Meninggal Usai Bertugas

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hazliansyah
Petugas KPPS
Foto: Republika/Musiron
Petugas KPPS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia dan KPU Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), melayat ke rumah keluarga almarhum sekretaris Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 04 Kelurahan Lidah Kulon, Surabaya, Sutrisno (54 tahun).  

Sutrisno meninggal dunia Kamis (10/4) setelah menyelesaikan tugasnya merekapitulasi hasil pemilihan umum (pemilu) legislatif yang digelar Rabu (9/4) kemarin.

Komisioner KPU Pusat Divisi Logistik dan Keuangan Arief Budiman mengatakan, kedatangannya ke rumah duka adalah untuk mendengar langsung cerita apakah benar almarhum Sutrisno meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.

“Beliau memang meninggal karena kelelahan pascamenyelesaikan seluruh proses perhitungan surat suara (secara manual). Jadi tugasnya memang berat,” katanya kepada Republika di sela-sela kunjungannya di rumah duka di Kecamatan Lakarsantri, Ahad (13/4). 

Untuk itu, pihaknya sangat mengapresiasi almarhum karena mau bekerja keras dan memiliki komitmen luar biasa untuk menyukseskan pemilu legislatif 2014. Di kesempatan itu KPU memberi santunan sebagai tanda bela sungkawa. 

“Itu hanya sebagai tanda bela sungkawa,” ujarnya.

Istri Sutrisno, Sulaeni (44) mengatakan, suaminya meninggal dunia setelah dua hari berturut-turut sibuk mengerjakan keperluan pemilu legislatif 2014.

Dia menceritakan, almarhum suaminya sangat sibuk mengerjakan tugas pemilu 2014 dan baru pulang ke rumah sekitar Kamis (10/4) pagi pukul 03.30 WIB.

“Saat itu saya tegur kok pulang pagi? dia (Sutrisno) mengatakan kalau tugasnya menghitung surat suara harus diselesaikan,” ujarnya kepada Republika.

Namun, kata Sulaeni, saat itu suaminya mengeluh bahwa ia mual-mual dan ingin muntah. Merasa khawatir, almarhum Sutrisno dikeroki. Belum selesai kerokan, suaminya sudah lemas dan tidak berbicara. 

Ia panik dan membawa suaminya Rumah Sakit Pratama yang letaknya di dekat rumah. Namun pihak RS menyatakan bahwa suaminya telah menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 04.00 WIB akibat serangan jantung.

“Tetapi saya yakin almarhum suami saya meninggal dunia akibat kelelahan,” katanya.

Almarhum kemudian dimakamkan pada hari yang sama saat pagi harinya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lidah Kulon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement