Sabtu 12 Apr 2014 08:51 WIB

Lasro Temukan Anggaran Ganda di Dinas Pendidikan DKI

Rep: rahmat fajar/ Red: Muhammad Hafil
Demo anti korupsi
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Demo anti korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA--Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun menemukan anggaran ganda di Dinas yang dipimpinnya. Temuan anggaran ganda tersebut mencapai hingga 700 Miliar.

Lasro mengatakan, temuan ini sudah dilaporkan ke Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia menemukan temuan ini setelah melakikan inventarisasi kegiatan dan anggaran mana yang tidak bisa dilaksanakan. Dari hasil inventarisasi ini dobel anggaran tersebut ditemukan.

"Sudah saya laporkan ke Gubernur," ujar Lasro, Jumat (11/4) di Balai Kota.

Ia tidak bisa menjelaskan kenapa dobel anggaran ini terjadi. Sebab, kata Lasro, dirinya yang menemukan temuan tersebut karena dia baru menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Namun, Ia mencontohkan adanya anggaran ganda tersebut. Misalnya, ada anggaran rehab total di satu perencanaan di satu sekolah. Sementara dianggaran perencanaan rehab yang lain terdapat anggaran yang sama di satu sekolah yang sama.

"Dobel, sudah jenuh. Misalnya, rehab total di satu perencanaan. Diperencanaan lain rehan berat di sekolah yang sama," katanya.

Lasro menambahkan, dana tersebut sudah dikembalikan secara resmi ke DKI Jakarta dan tidak akan dilaksanakan. Selain itu, secara lisan juga sudah menyampaikannya ke Gubernur dan Wagub.

Selain itu, Lasro menemukan temuan anggaran yang overload hingga 500 miliar. Ia mencontohkan, pembelian lima pot bunga. Padahal, setelah dilakukan pengecekan yang dibutuhkan hanya dua pot bunga.

Oleh karena, oleh Lasro akan memilah anggaran agar digunakan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini, lanjut Lasro, akan terus dievaluasi sampai Juli.

Karena Ia tidak ikut menyusun anggaran APBD 2014 sebab baru menjabat sebagai Kepala dinas Pendidikan DKI maka, Ia kan melakukan sensus gedung. Hal ini Ia lakukan untuk melihat kebutuhan mana saja yang dibutuhkan. Setelah itu, akan dikomparasikan dengan anggaran.

Terakhir, kata Lasro, akan memanggil seluruh kepala sekolah untuk memastikan kebutuhan sekolah. Jika tidak dibutuhkan anggaran perencanaan akan dicoret.

"Anggaran 2014, saya sudah perintah sensus gedung kebutuhan apa. Setelah itu kita komparasi apa yang dianggarkan. Setelah itu saya panggil kepsek, bener gak butuh ini, kalau gak coret," Lasro mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement