Jumat 11 Apr 2014 07:21 WIB

Pertempuran di Suriah Timur, 51 Gerilyawan Tewas

   Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3).  (Reuters/Thaer Al Khalidiya)
Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3). (Reuters/Thaer Al Khalidiya)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Sebanyak 51 gerilyawan tewas selama pertempuran pada Kamis (10/4) di kalangan kelompok gerilyawan radikal yang bersaing di Suriah Timur, demikian laporan stasiun TV pan-Arab Al-Mayadeen --yang mengutup keterangan pegiat.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) merebut kendali atas Kota Bukamal di Provinsi yang kaya akan minyak di Suriah Timur, Deir Az-Zour, di dekat perbatasan dengan Irak, setelah bentro dengan Front An-Nusra --yang memiliki hubungan dengan Al Qaida-- dan apa yang disebut Front Islam, kata laporan tersebut.

Pertempuran antar-kelompok gerilyawan bersenjata di Bukamal telah menewaskan sedikitnya 51 gerilyawan dan jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah, kata laporan itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta Jumat pagi. Ditambahkannya, petempur An-Nusra telah meminta balabantuan di tengah pertempuran sengit dengan ISIL.

ISIL belum lama ini telah memerangi Front An-Nusra dan Front Islam untuk memperebutkan kekuasaan atas Bukamal, yang telah mereka rebut bersama dari pasukan Pemerintah Suriah sebelumnya. Tujuannya ialah untuk menguasai pos perbatasan Suriah dengan Kota Al-Anbar di Irak --yang dipandang sebagai salah satu kubu utama ISIL di Irak Barat.

Provinsi Deir Az-Zour telah berada di luar kendali pemerintah selama konflik yang berlangsung lama di negeri itu dan baru-baru ini menjadi ajang pertempuran antar-gerilyawan. Pertempuran antar-gerilyawan semacam itu telah meningkat sejak awal tahun ini, dan pusat pertempuran berada di Suriah Timur serta Utara.

Peristiwa tersebut dipandang oleh banyak pengamat sebagai perepcahan yang mencerminkan tujuan yang bertolak-belakang di kalangan kelompok gerilyawan dan pendukung mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement