REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Akses jalan di perbatasan antara Sukabumi dan Banten masih buruk. Pasalnya, sarana jalan tersebut di antaranya masih berbatu dan belum diaspal.
"Perhatian pemerintah untuk sarana jalan masih kurang,’’ ujar salah seorang warga Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Marzuki (45 tahun).
Ia mencontohkan jalan perbatasan Sukabumi dengan Banten di Kecamatan Cisolok yang masih berbatu. Akses jalan itu lanjut Marzuki, merupakan jalan kabupaten yang bertahun-tahun tidak juga dibangun. Padahal, sarana jalan tersebut merupakan perlintasan utama bagi warga untuk mobilisasi manusia dan barang.
Kondisi jalan perbatasan kata Marzuki, lebih baik yang berada di Lebak, Provinsi Banten. Hal ini dikarenakan jalan tersebut meskipun berbatu namun masih ada sisa aspal yang bisa dilalui. Marzuki berharap, pemerintah memberikan perhatian untuk membangun jalan kabupaten di perbatasan.
Sehingga para warga dapat dengan mudah membawa hasil panen atau bumi dari kampung ke kota. Bila kondisi jalan baik, maka akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sarana jalan berbatu lanjut Marzuki, juga terdapat saat akan menuju kawasan adat Ciptagelar. Padahal, akses jalan tersebut seringkali dilintasi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kasepuhan Adat Ciptagelar.
Kawasan Ciptagelar merupakan salah satu potensi wisata adat yang menjadi unggulan di Sukabumi. Sebelumnya Bupati Sukabumi, Sukmawijaya mengakui, banyak sarana jalan di Sukabumi yang rusak. Jalan tersebut terdiri atas jalan kabupaten dan nasional.
Menurut Sukmawijaya, pemkab berupaya agar sarana jalan dapat diperbaiki dengan alokasi anggaran yang dimiliki pemerintah. Namun, perbaikan dan pembangunan jalan dilakukan secara bertahap.