Kamis 10 Apr 2014 17:31 WIB

Pemilu 2014 Sepi Pembeli, Harga Cabe Rawit Merah Justru Turun

Rep: Neni Ridareni/ Red: Fernan Rahadi
cabe merah
Foto: antara
cabe merah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beberapa pedagang kebutuhan pokok di beberapa pasar di Yogyakarta mengeluhkan  Pemilu 2014 sepi pembeli. Seperti halnya yang diakui Muhammad  seorang penjual daging sapi di Pasar Beringharjo.

''Sekarang sepi pembeli. Padahal saya menambah stok tetapi tidak ada yang beli,'' kata dia , Kamis (10/4).

Hal itu juga diakui  Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) DIY  Eny Rosilawati. Dari pengakuan beberapa pedagang di Pasar Beringharjo, Demangan dan Kranggan mengaku sepi pembeli.

Beberapa harga kebutuhan pokok cenderung stabil dan stok lebih dari cukup. Hanya beberapa harga saja yang naik terutama sayuran karena pengaruh cuaca yang tidak stabil. Tetapi stok tetap cukup, kata Rosi, panggilan akrab Eny Rosilawaty, kepada Republika,Kamis (10/4).

Dari 21 komoditas yang dipantau oleh Disperindagkop DIY di tiga pasar yang mengalami kenaikan adalah cabe keriting  dari Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 12 ribu per kilogram; cabe besar dari Rp 11 ribu per kilogram menjadi Rp 13 ribu per kilogram; tomat dari Rp 5.166 per kilogrammenjadi 5.333 per kilogram; kobis dari Rp 4000 per kilogram menjadi Rp 4.166 per kilogram; dan ketela pohon dari Rp 4 ribu per kilogram menjadi Rp 4.333 ribu per kilogram.

Sementara itu untuk cabe rawit merah justru turun harganya yakni dari Rp 61 ribu per kilogrammenjadi Rp 43 ribu - 46 ribu per kilogram. ''Turunnya cabe rawit kemungkinan di daerah penghasil cabe rawit merah sudah mulai panen,'' kata dia.

Untuk harga daging sapi masih tetap yakni untuk kualitas I seharga Rp 101.666 ribu per kilogram sedangkan kualitas II seharga Rp 96.666 per kilogram. Sedangkan untuk harga beras khususnya IR 2 ada kenaikan tetapi hanya 1,7 persen yakni dari Rp 7.866 per kilogram menjadi Rp 8 ribu per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement