Kamis 10 Apr 2014 13:17 WIB

Panglima TNI: Kalau Meresahkan Masyarakat, Kita Sikat

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih
 Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan pengarahan kepada personel TNI pada apel pemadaman kebakaran hutan Riau di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/3). (Antara/Wahyu Putro)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan pengarahan kepada personel TNI pada apel pemadaman kebakaran hutan Riau di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/3). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko merasa gerah dengan sejumlah pengacau yang beraksi di Papua. Apalagi, mereka seolah ingin mengganggu pelaksaan pemilu 2014. 

Ia pun mengancam akan bertindak keras kalau gangguan itu terus terjadi. Karena ia ingin agar keamanan dapat tercipta di masyarakat. Sehingga, tidak ada toleransi bagi pengacau di Nusantara.

"Kalau bagi saya, ada kelompok bersenjata, kalau meresahkan rakyat kita sikat," ujar Moeldoko di Jakarta, Kamis (10/4).

Menurut dia, secara keseluruhan pelaksaan pileg berlangsung aman. Kalau ada gangguan, itu konstalasinya sangat kecil. Ancaman yang muncul sudah diantisipasi dengan penjagaan ketat Polri yang dibantu TNI. 

Di Papua, kata dia, pasukannya setiap malam berpatroli untuk memburu mereka yang selalu membuat resah kehidupan masyarakat. "Hanya di daerah tertentu (terjadi gangguan), tidak terlalu signifikan," kata Moeldoko.

Dia mengapresiasi masyarakat yang tidak terpancing dengan gerakan tertentu yang mencoba mengganggu jalannya pemilu. Artinya, kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan tidak sanggup digoyang oleh oknum tertentu yang tidak ingin NKRI damai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement