REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sementara membuktikan PDI Perjuangan belum meraih 20 persen suara. Dari 85,40 persen data yang masuk, PDIP meraih 19,70 persen.
Di posisi kedua ada Golkar dengan 14,69 persen. Ketiga muncul partai besutan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto, Gerindra dengan 11,81 persen. Keempat ada Demokrat dengan 9,71 persen. Baru kemudian PKB, satu - satunya parpol Islam di posisi lima besar.
Pengamat Politik CSIS, J Kristiadi menyatakan PDIP kurang maksimal menggerakkan mesin politik. Hal ini mengakibatkan pencapresan Jokowi tidak berpengaruh terhadap perolehan suara PDIP.
Sepertinya, jelas Kristiadi, masih ada resistensi di internal PDIP terhadap pencapresan Jokowi. "Ini menyebabkan PDIP dengan pencapresan Jokowi belum mampu meyakinkan masyarakat," jelasnya.
Lagi pula, Kris menilai deklarasi pencapresan Jokowi jangan dijadikan mantra penyihir simpati masyarakat. Pencapresan Jokowi dinilainya tidak memberikan efek perolehan suara PDIP. "Jadi, Jokowi adalah PDIP, atau sebaliknya, itu belum maksimal," jelas Kris.