Rabu 09 Apr 2014 17:05 WIB

Angin Kencang Robohkan Empat TPS di Gorontalo Utara

   Warga megikuti pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) di TPS 26 dan 27 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)
Warga megikuti pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) di TPS 26 dan 27 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Akibat terjangan angin kencang, empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Gorontalo Utara, di kecamatan berbeda, roboh sekitar pukul 12.00 Wita.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Divisi Data, Humas dan Hubungan Antarlembaga, Sophian Rahmola, Rabu, mengatakan informasi tersebut diterimanya dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) sesuai laporan KPPS.

TPS yang roboh itu, masing-masing, TPS 1 di Desa Botungobungo, Kecamatan Kwandang, TPS 1 di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, TPS 1 di Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur, dan TPS 2 d1 Desa Imana, Kecamatan Atinggola.

Sophian mengatakan angin kencang dan hujan deras yang melanda kabupaten ini menyebabkan beberapa TPS yang hanya menggunakan tiang bambu, beratap terpal rubuh diterjang angin kencang.

Namun di Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan, TPS satu rubuh akibat tertimpa tiang listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Tiang listrik yang sudah berkarat itu, rubuh saat badai menerjang kepulauan tersebut disertai ombak besar," Ujar Sophian sesuai laporan yang diterima dari PPS.

Beruntung tidak ada korban jiwa dan logistik yang rusak pada peristiwa tersebut, meski lokasi pencoblosan terpaksa dipindahkan di rumah penduduk.

Meski sempat tertunda sekitar satu jam, TPS yang dipindahkan di rumah penduduk kini sedang melakukan penghitungan suara.

Sophian mengaku, pihaknya terus mengimbau pembangunan TPS yang representatif, namun minimnya anggaran sebesar Rp 750 ribu diakuinya memaksa petugas KPPS melakukan kreasi masing-masing.

Beberapa lokasi seperti di Desa Katialada, Kecamatan Kwandang, TPS menggunakan tenda bertiang besi namun rata-rata di Desa Molingkapoto hanya menggunakan terpal bertiang bambu, ada juga TPS yang memanfaatkan balai pertemuan desa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement