Rabu 09 Apr 2014 13:10 WIB

Guru di Daerah Terpencil Sukabumi Masih Minim Perhatian

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Guru Honorer
Guru Honorer

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah guru di daerah terpencil Kabupaten Sukabumi meminta perhatian pemerintah. 

"Perhatian masih minim," ujar salah seorang guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Upar Suparman, kepada RepublikaRabu (9/4). Padahal, para guru itu ingin mengabdi di daerah terpencil yang jauh dari pusat perkotaan. 

Upar sudah mengabdi sebagai guru honorer sejak sebelas tahun yang lalu. Untuk mencapai Ciptagelar diperlukan perjalanan yang cukup jauh, sekitar tiga jam dari Palabuhanratu dengan medan yang berat. Jalan yang dilalui sebagian besar masih berbatu. 

Menurut Upar, sebagian besar guru yang mengajar masih berstatus sebagai tenaga honorer. Sehingga tingkat kesejahteraanya masih kurang dibandingkan dengan guru pegawai negeri sipil (PNS). 

Upar menuturkan, dari delapan guru yang mengajar di SD Ciptagelar, hanya kepala sekolah yang berstatus sebagai PNS. Sementara sisanya hanya berstatus guru honorer. Ironisnya, lanjut Upar, para guru saat ini tidak mendapatkan tunjangan sebagai guru daerah terpencil (Gurdacil). Padahal, sebelumnya mendapatkan tunjangan tersebut.

Ke depan, kata Upar, para guru di daerah terpencil berharap adanya perhatian dari pemerintah. Hal ini akan meningkatkan tingkat kesejahteraan para guru yang bertugas di pedalaman. Sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan di Sukabumi. 

Selain itu Upar berharap bisa diangkat sebagai PNS seperti dengan yang lain. Peningkatan status ini merupakan penghargaan dari pemerintah terhadap para guru yang mau mengabdi di tempat yang terpencil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement