Selasa 08 Apr 2014 13:11 WIB

YLKI: Jaringan Transportasi Commuterline Sudah Uzur

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Muhammad Hafil
Pengurus YLKI, Tulus Abadi
Foto: Republika/Agung Supri
Pengurus YLKI, Tulus Abadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebut jaringan transportasi commuterline sudah sangat tua sehingga perjalanan KRL sering kali terganggu. Pemerintah diminta merevitalisasi jaringan agar masyarakat tidak beralih moda transportasi pribadi.

Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, pihaknya sering kali menerima keluhan atas keterlambatan dan ketidaknyamana penumpang commuterline. Menurut dia, penambahan gerbong dan unit KRL baru akan percuma tanpa diimbangi perbaikan jalur perjalanan.

“Sistem jaringan dan sarana perjalanan commuterline ini sudah uzur, sebaiknya diganti agar tidak terjadi keterlambatan terus menerus,” kata Tulus saat dihubungi Republika, Selasa (8/4).

Dia menambahkan, pelayanan PT KCJ juga belum optimal saat terjadi keterlambatan kereta. Para penumpang perlu diberikan kompensasi seperti bila hal tersebut terjadi. Faktanya, saat perjalanan terganggu, mereka masih harus berdesak-desakan, dan AC kereta tidak berfungsi dengan baik.

Menurutnya, para penumpang KRL yang masih memiliki moda transportasi alternatif bisa saja beralih bila kondisi commuterline tidak juga membaik. Arus lalu lintas pun akan semakin padat bila kondisi itu terjadi. Bila pemerintah ingin mendorong penggunaan transportasi maka layanan KRL harus segera dibenahi.

“Selain itu, jalur darat juga menyeimbangi seperti bus, dan angkutan umum,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement