Selasa 08 Apr 2014 11:53 WIB

11 Perjalanan Kereta Api Dialihkan ke Jalur Selatan

Rep: Djoko Suceno/ Red: Nidia Zuraya
  Pekerja mengevakuasi kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang terperosok jurang untuk di evakuasi di Kampung  Cikerung,  Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)
Pekerja mengevakuasi kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang terperosok jurang untuk di evakuasi di Kampung Cikerung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Hingga Selasa (8/4) siang sedikitnya sudah 11 kereta api melintasi jalur selatan yang sempat terputus selama tiga hari. Kereta terakhir yang melintasi jalur yang terseret longsor di Kampng Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya yaitu KP Pasundan yang melintas di lokasi tersebut pukul 08.10 WIB.

‘’Namun kereta yang melintasi daerah tersebut kecepatannya terbatas. Ini karena kondisinya belum maksimal,’’kata Vice Presiden Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sugeng Priyono, kepada para wartawan.

 

Sejak dibuka mulai Senin (7/4) pukul 22.52, yang diawali oleh KA Turangga, jalur tersebut masih diawasi sejumlah petugas PT KAI. Para petugas sengaja disiagakan di lokasi tersebut untuk membimbing dan memantau kondisi jalur baru kereta tersebut.  Para petugas lapangan, memandu dengan cara naik di bagian depan lokomotif sambil mengibarkan bendera tanda kereta terus berjalan. ‘’Kecepatan maksimal hanya lima kilometer per jam,’’ujar Sugeng.

 

Dikatakan Sugeng, kondisi jalur tersebut dalam beberapa hari akan terus diawasi oleh petugas di lapangan. Jika kondisinya terus membaik, maka kecepatan kereta yang melintas di lokasi tersebut akan ditingkatkan. ‘’Hingga nanti kita akan evaluasi apakah sudah normal kembali atau belum. Perlu evaluasi beberapa hari ke depan,’’kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement