REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai mengkaji rencana pembangunan jalan bawah tanah untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas dan banjir yang seringkali terjadi di daerah itu.
"Kami masih belum bisa menjelaskannya secara rinci dan detail terkait pembangunan jalan bawah tanah ini karena saat ini masih dilakukan studi kelayakan dan dikaji oleh tim dari Universitas Brawijaya (UB)," kata Wali Kota Malang Moch Anton, Selasa.
Secara garis besar, katanya, pembangunan jalan bawah tanah itu akan mengambil titik di Jalan Ahmad Yani hingga Jalan S Parman sepanjang 700 meter yang menjadi pintu gerbang masuk Kota Malang dari arah utara. Menurut Anton, pembangunan jalan bawah tanah tersebut akan direalisasikan pada 2015.
Jika pembangunan jalan bawah tanah terealisasi, langkah itu menjadi yang pertama di Jawa Timur. Sampai saat ini wilayah yang sudah memiliki jalan bawah tanah baru Jakarta dan Bali.
Ia menilai kontur tanah di Kota Malang cocok untuk pembangunan jalan bawah tanah daripada membangun jembatan layang. Untuk pembangunan jalan bawah tanah tersebut, pemkot akan mengucurkan anggaran sebesar Rp 40 miliar.
Hanya saja, lanjutnya, sebelum merealisasikan pembangunan jalan bawah tanah tersebut, Pemkot Malang akan melakukan studi banding ke Malaysia.